Nakita.id – Saat Moms sedang terburu-buru atau tidak ingin memasak, makanan cepat saji seringkali menjadi pilihan.
Restoran cepat saji terkenal karena tidak hanya menawarkan ukuran porsi lebih besar dari biasanya, tapi juga makanan yang ditumpuk dengan lemak jenuh, sodium, dan kalori.
Dengan berhenti, atau setidaknya membatasi asupan makanan cepat saji yang tidak sehat seperti burger, kentang goreng, dan pizza, Moms akan merasakan banyak manfaat.
Kalori
Salah satu dampak yang paling mencolok yang bisa terjadi pada makanan cepat saji di tubuh Moms adalah pengurangan berat badan.
Dengan mengurangi asupan makanan cepat saji dan mengganti makanan sehat dari rumah, Moms mengurangi asupan kalori total, membantu menciptakan deficit kalori yang dibutuhkan tubuh untuk menurunkan berat badan.
BACA JUGA :Buat Pori-pori Seperti Kulit Jeruk Hanya dengan Bahan Alami Ini
Lemak jenuh
Banyak makanan cepat saji mengandung lemak jenuh tingkat tinggi terutama burger dan makanan yang dilapisi tepung roti lalu digoreng dengan minyak yang mengandung lemak jenuh.
Makanan lemak jenuh tinggi biasanya meningkatkan konsumsi kolesterol jahat LDL.
Kolesterol tinggi akan menjadi plak kolesterol dan menyumbat aliran darah yang menyebabkan tekanan darah meningkat dengan risiko penyakit jantung.
BACA JUGA :Duh Moms! Menghibur Anak dengan Gadget Perlahan Bisa Merusak Otak
Garam
Mengurangi makanan cepat saji secara signifikan dapat mengurangi asupan natrium atau garam Moms secara keseluruhan.
Sebagian besar restoran menggunakan garam berlebihan yang dapat dengan cepat meningkatkan konsumsi harian Moms .
Garam menarik air yang bisa meningkatkan volume darah dan menyebabkan tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi dari waktu ke waktu merusak system kardiovaskular membuat Moms berisiko tinggi terkena penyakit jantung.
BACA JUGA :Ternyata, Ini Arti Di Balik Nama Anak Kedua Adi Nugroho dan Donita
Gula darah
Banyak makanan cepat saji bahan yang tinggi pada indeks glisemik, seperti roti yang dibuat dari tepung putih olahan.
Indeks glisemik adalah alat yang digunakan untuk menentukan seberapa besar dampak makanan tertentu pada aliran darah.
Makanan glisemik tinggi menghubungkan glukosa ke aliran darah lebih cepat daripada makanan yang indeksnya rendah seperti biji-bijian atau sebagian besar sayuran.
Terlalu banyak glukosa berbahaya bagi penderita resistensi insulin, seperti penderita diabetes dan prediabetics.
Source | : | live strong |
Penulis | : | Nila Kusuma Pratiwi |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR