Bedanya, siklus tidur REM pertama kali terjadi sekitar 90 menit setelah kita tertidur.
"Mata kita bergerak cepat di belakang kelopak mata yang tertutup," kata para ahli di The National Institute for Neurological Disorders.
Mereka juga menyebut, di saat kita memasuki siklus tidur REM, napas kita menjadi lebih cepat dan tidak teratur, detak jantung serta tekanan darah meningkat, hingga mendekati tingkat bangun.
"Sebagian besar mimpi kita terjadi selama tidur REM, meskipun beberapa orang mengalaminya dalam tidur non-REM."
Nah, jika tidur REM terganggu dengan menekan snooze pada alarm yang umumnya memiliki interval 10 menit, hal ini dapat memicu respons fight or flight.
Baca Juga: Dijamin Bikin Tidur Moms Nyenyak, Cat Kamar Tidur dengan Salah Satu dari 4 Warna Ini
Respons ini adalah reaksi fisiologis makhluk hidup sebagai respons terhadap sebuah kejadian yang dianggap berbahaya bagi kelangsungan hidup mereka.
Respons ini dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, karena waktu kita untuk merasakan tidur nyenyak terlalu pendek.
Menurut National Health Service, kekurangan tidur nyenyak dapat menjadi penyebab berat badan bertambah, penyakit kardiovaskular, tekanan darah tinggi, sistem kekebalan melemah, dan diabetes.
"Pastikan kita mendapatkan 7-8 jam tidur dan kualitas tidur yang baik," kata Mehra.
Jika kita sudah memiliki kualitas dan waktu tidur yang baik, namun masih ingin menekan tombol snooze, Mehra menyarankan kita untuk memeriksakan diri ke dokter.
"Temui dokter untuk memastikan tidak ada gangguan tidur tak terdiagnosis yang dapat berkontribusi pada kebutuhan kita menekan tombol snooze," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta di Balik Dorongan Tekan Tombol "Snooze" Setiap Bangun Pagi"
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR