Nah, jika kita terbiasa menekan snooze dan kembali tidur, ini ternyata bukan hal baik, dan bahkan kita perlu menghubungi dokter.
Sebuah penelitian terbaru dari Departemen Sleep Disorders Research di Cleveland Clinic menemukan, tidak semua jenis tidur itu sama.
Disebutkan, bagian akhir dari perjalanan tidur seseorang bisa menunjukkan kesejahteraan orang itu secara keseluruhan.
"Mayoritas bagian terakhir dari siklus tidur kita terdiri dari tidur REM (rapid eye movement), atau tidur bermimpi, yang merupakan kondisi tidur restoratif."
Demikian dikatakan Reena Mehra, MD, Direktur Sleep Disorders Research di Cleveland Clinic dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Rasakan Telapak Kaki Sakit Saat Bangun Tidur di Pagi Hari? Jangan Hiraukan 5 Penyebabnya Ini!
"Jadi, jika kita menekan snooze, maka kita mengganggu siklus tidur REM atau tidur mimpi itu."
Lantas, mengapa siklus tidur REM perlu menjadi perhatian?
Perlu diketahui, setiap malam, kita mengalami dua tahapan tidur, yaitu tidur REM dan tidur non-REM.
The National Institute for Neurological Disorders and Stroke mendefinisikan tidur non-REM melalui tiga tahap:
Tahap 1: saat kita beralih dari bangun menuju tidur
Tahap 2: saat kita tidur ringan (atau tidur ayam)
Tahap 3: saat kita memasuki tingkat tidur terdalam untuk periode lama
Kita mengalami ketiga tahapan tidur non-REM di malam hari, dan tahapan terakhir membuat kita merasa segar di pagi hari.
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR