Nakita.id – Apakah si kecil kerap merengek saat meminta sesuatu yang diinginkan?
Kemudian rengekan itu menjadi sebuah amarah karena Moms mengatakan ‘tidak’ untuk keinginannya.
Entah karena ingin mainan baru, sepatu baru, atau mungkin karena enggan makan karena menu makanan yang disajikan tidak sesuai selera.
BACA JUGA: Parah, Lelaki ini Pukul Kepala Perempuan Tak Dikenal di Halte Bus
Di samping itu, jika si kecil kerap menunjukkan sifat egois berlebihan dan tidak pandai mengucapkan terima kasih, maka Moms harus mulai memperbaiki sifat itu.
Jika semakin dibiarkan dan Moms tak pernah memberi pengertian, si kecil kemungkinan akan tumbuh jadi anak yang manja.
Dikhawatirkan hal ini juga akan memengaruhi kehidupannya saat ia dewasa nanti.
Mungkin Moms ingin agar si kecil tidak rewel, atau ingin segala kebutuhannya terpenuhi, tapi jika sudah berlebihan itu justru akan merugikan dirinya sendiri.
Coba perhatikan lima tanda ini jika Moms keliru mendidik si kecil jadi anak yang manja.
Semua permintaan dituruti
Moms mungkin didorong dengan keinginan untuk membahagiakan si kecil.
Apa pun yang si kecil minta pasti Moms kabulkan karena tak ingin melihat ia sedih.
Jika hal ini terus berlangsung, maka si kecil tidak akan belajar untuk mendengarkan pendapat orang lain atau memahami secara baik alasan di balik keputusannya.
Ia akan cenderung fokus pada keinginannya.
BACA JUGA: Wow Keren! Cermin ini Bisa Ketahui Kondisi Wajah Moms dan Kasih Solusi
Memberikan ancaman kosong
Sering kali Moms merasa kesal karena perilaku si kecil yang tidak disiplin.
Akhirnya Moms mengancam mereka dengan suatu hal yang sebenarnya tidak akan Moms lakukan.
Seperti misalnya Moms akan membuang mainan ke tong sampah jika tidak dibereskan ke tempatnya semula, padahal itu mungkin tidak akan Moms lakukan.
Hal itu tidak akan berguna Moms.
Daripada melakukan ancaman kosong, lebih baik beri si kecil pengertian dan rasa saling menghormati.
Sebaiknya Moms juga tidak sering memerintah si kecil.
Tidak konsisten dengan harapan dan konsekuensi
Moms harus konsisten terhadap apa yang sudah Moms tentukan.
Jika hari ini si kecil tidak boleh melakukan A, maka esoknya ia juga tidak boleh melakukannya.
Jangan buat si kecil bingung akan tanggung jawabnya.
Terlalu mementingkan barang-barang materi
Moms mungkin senang melihat si kecil bahagia jika ia dibelikan mainan baru.
BACA JUGA: Karena Suplemen Gizi Tak Higienis, 4 Bayi di Seoul Meninggal
Jika teman si kecil memiliki mainan baru yang paling kekinian, Moms pun tak lupa membelikan barang yang sama.
Terlalu sering memberikannya barang-barang terbaru akan membuat si kecil tidak menghargai apa yang sudah ia miliki.
Tindakan ini juga akan menimbulkan harapan yang tidak realistis.
Pada akhirnya, Moms mengukur kebahagian si kecil hanya berdasarkan materi, bukan hubungan dan komunikasi.
Menyogok untuk menyelesaikan masalah
Memberikan sogokan atau menggoda si kecil akan mendapatkan sesuatu jika mematuhi perintah Moms akan menjadi boomerang.
Suatu saat nanti mungkin ia akan terbiasa meminta sesuatu yang lebih besar.
Si kecil akan terbiasa mengharapkan sesuatu yang eksternal sebagai imbalan.
Ajak si kecil untuk melakukan tindakan yang akan membawanya pada manfaat.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Fairiza Insani Zatika |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR