Warga Indonesia Banyak yang Hamil Saat Pandemi, Pemerintah Negara Ini Justru Ketar-ketir Sampai Tawarkan Bonus Ratusan Juta Bagi Bayi yang Lahir
Nakita.id - Selama pandemi ini banyak Moms yang memasuki masa kehamilan di Indonesia.
Pada 8 Mei 2020 kemarin Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN Hasto Wardoyo menyebutkan bahwa penggunaan alat kontrasepsi sendiri menurun hingga 10%.
Mengutip dari kompas.com, dari 28 juta pengguna yang biasanya pakai lalu 2,8 juta di antaranya menyudahi penggunaan alat kontrasepsi.
Dengan begitu berdasarkan perhitungannya akan ada 420 bayi yang akan dilahirkan.
"Di Indonesia julah persalinan kan setahun 4,8 juta rata-rata. Kalau naik 420 ribu saja selama 3 bulan, kan sudah lumayan," ujar Hasto.
Peningkatan tersebut dianggap signifikan karena berkaitan dengan bengkaknya pengeluaran negara untuk biaya persalinan dari negara melalui BPJS Kesehatan.
Di tengah angka kelahiran yang melonjak di Indonesia, rupanya ada negara tetangga yang justru mengharapkan ada peningkatan.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir, Hamil di Usia 35 Tahun Tetap Aman dengan Ikuti Tips Mudah Berikut Ini
Bahkan tak tanggung-tanggung pemerintah negara tersebut rela gelontorkan uang hingga ratusan juta rupiah untuk bayi yang lahir.
Negara tersebut yaitu Singapura.
Mengutip dari kompas.com, dikatakan bahwa pemerintah sempat khawatir bahwa warga negaranya menunda untuk memiliki anak karena permasalahan terkait tekanan finansial dan PHK.
Kebijakan ini merupakan tambahan dari berbagai bonus finansial yang signifikan, yang telah ditawarkan oleh pemerintah untuk kelahiran anak.
Singapura memiliki salah satu tingkat kelahiran terendah di dunia, dan negara itu telah mengupayakan untuk meningkatkan angka tersebut selama beberapa dekade terakhir.
"Kami telah menerima umpan balik bahwa Covid-19 telah menyebabkan sebagaian pasangan yang ingin memiliki anak menunda rencana tersebut," kata Wakil Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat pada hari Senin (05/10) seperti yang dilansir dari BBC Indonesia pada Selasa (6/10/2020).
Heng mengatakan rincian lebih lanjut tentang jumlah dan bagaimana kelahiran anak mereka akan dibayar, akan diumumkan di kemudian hari.
Sistem bonus bayi di Singapura saat ini memberikan tunjangan hingga 10.000 dollar Singapura atau sekitar Rp108 juta, kepada orangtua yang memenuhi syarat.
Tingkat kesuburan Singapura menyentuh level terendah dalam 8 tahun pada 2018, menurut data pemerintah yakni pada tingkat 1,14 kelahiran per perempuan.
Banyak negara Asia menghadapi masalah serupa tentang penurunan tingkat kesuburan, dan hal itu dapat memburuk selama pandemi.
Awal tahun ini, angka kelahiran di China turun ke level terendah sejak pembentukan Republik China 70 tahun lalu.
Ini terjadi meski pun ada pelonggaran kebijakan satu anak, yang banyak dikritik.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR