Nakita.id - Luka jahitan persalinan caesar terasa sakit memang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Umumnya, penyebab luka jahitan pasca persalinan caesar terasa sakit ada tiga.
Pertama, luka jahitan terasa sakit karena Moms kurang gizi sehingga disarankan makan makanan tinggi protein.
Kedua, malas gerak. Luka jahitan nyeri disebabkan perut ibu kembung karena kurang bergerak.
Ketiga, infeksi. Maka ketika melihat luka jahitan bengkak segera hubungi dokter.
Di sisi lain untuk meredakan sakit Moms terpikir untuk minum pereda nyeri, lantas apakah aman?
Dihubungi Nakita.id pada Senin (5/10/2020), dr. Febriansyah Darus, SpOG (K) Fetomaternal, Dokter Spesialis Obgyn Brawijaya Hospital Saharjo, menjelaskan penggunaan pereda nyeri pada luka jahitan persalinan caesar.
"Minum obat pereda nyeri diperbolehkan sesuai petunjuk dokter," kata dokter Febri.
Sementara dihubungi Nakita.id pada Rabu (7/10/2020), dr. Sandy Prasetyo, SpOG, Dokter Spesialis Obgyn Brawijaya Hospital Antasari menjelaskan tak jauh berbeda.
Baca Juga: Sulit Tidur Pasca Persalinan Caesar? Ini Sederet Tips dari Dokter Kandungan Untuk Mengatasinya
"Boleh saja, jika dirasa nyerinya masih mengganggu dan menghambat aktivitasnya.
Namun jika dirasa nyeri semakin berat dan tidak berangsur menghilang sebaiknya lekas diperiksakan ke dokter," saran dokter Sandy.
Biasanya dokter akan memberikan pereda nyeri seperti parasetamol dan ibuprofen.
Baca Juga: Jangan Panik Lihat Kaki Bengkak, Ini Penjelasan Dokter Kandungan Soal Edema Pasca Persalinan Caesar
Sementara, aspirin dan kodein penghilang rasa sakit yang lebih kuat yang ada dalam ko-codamol biasanya tidak disarankan jika Moms sedang menyusui.
Dokter Moms akan dapat memberi tahu Moms tentang obat pereda nyeri yang paling cocok untuk Moms minum.
Moms mungkin juga mengalami pendarahan vagina.
Gunakan pembalut untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi ke dalam vagina, dan dapatkan nasihat medis jika pendarahannya berat.
Di sisi lain agar luka jahitan tak bertambah nyeri sebaiknya Moms tidak menyetir, olahraga, mengangkat beban berat, dan berhubungan intim.
Baca Juga: Yuk Cari Tahu Plasenta Akreta yang Buat Seorang Wanita Hamil Harus Persalinan Caesar
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR