Apapun hasilnya, pasangan inilah yang harus menanggung bersama, bukan hanya salah satu pihak.
“Sebab, program bayi tabung ini siklusnya naik turun, dalam artian mood-nya harus dijaga. Meski angka keberhasilan bayi tabung ini sekitar 50-60%, risiko gagal juga bisa saja terjadi.
Oleh karena itu, kalau dari awal mental pasangan tidak siap (menghadapi proses & risiko kegagalannya), ya jangan dimulai dulu. Jadi suami istri harus benar-benar sepakat, kalau tidak berhasil, ya bukan berarti salah satu pasangan harus menanggung,” jelas dr. Merry.
Biaya
Hal kedua yang perlu dipersiapkan tentunya adalah biaya.
Sebab, biaya program bayi tabung masih relatif mahal di Indonesia bahkan di dunia.
Salah satu hal yang membuat biaya program bayi tabung cukup mahal adalah obat yang diberikan.
“Karena kita nantinya akan memberikan suntikan hormon pada istri agar telur yang ada di kandungannya menjadi relatif besar. Itulah yang membuat biayanya menjadi cukup mahal,” ucap dr. Merry.
Selain itu, teknologi yang dipakai di laboratorium juga menjadi penyebab biaya program bayi tabung mahal.
“Intinya, asal indikasinya tepat, pasangan siap, dananya siap, kapan pun pasien ingin memulai bayi tabung bisa segera dilakukan,” pungkas dr. Merry.
Nah, itu dia Moms hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan untuk menjalani program bayi tabung. Tertarik mencoba?
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR