Tunggu Dulu! Sebelum ke Proses Inti, Ternyata Anda dan Pasangan Harus Lolos Lewati Tahapan Ini Terlebih Dahulu Jika Ingin Menjalani Program Bayi Tabung
Nakita.id – Sebelum menjalani program bayi tabung, inilah tahapan yang harus Anda dan pasangan lewati terlebih dahulu.
Memiliki keturunan merupakan keinginan banyak pasangan suami-istri.
Sayangnya, harapan tersebut terkadang tak berjalan sesuai dengan kenyataan yang ada.
Ya, ada beberapa pasangan yang sudah menikah bertahun-tahun, namun nyatanya tak kunjung dikaruniai momongan.
Untungnya, saat ini, ada banyak cara alternatif untuk mendapatkan anak.
Salah satunya dengan menjalani program bayi tabung.
Jika tertarik mencoba, Anda dan pasangan sebaiknya tidak hanya mempersiapkan mental dan biaya saja.
Ketahui pula apa saja tahapan yang harus dilewati sebelum menjalani program bayi tabung.
Dengan begitu, Anda dan pasangan semakin siap dan memiliki gambaran soal program bayi tabung yang akan dijalani nantinya.
Bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) adalah salah satu teknologi berbantu dalam upaya mendapatkan keturunan yang dilakukan dengan cara menggabungkan sel telur dan sperma di luar tubuh.
Selanjutnya, hasil pembuahan (embrio) yang terbentuk dan berkembang ini akan dimasukkan kembali ke dalam rahim wanita.
Sebelum memulai program bayi tabung, tentunya ada syarat-syarat yang wajib dipenuhi.
Saat dihubungi oleh Nakita.id, Jumat (16/10/2020), dr. Shanty Olivia Jasirwan, Sp.OG-KFER, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi RS Pondok Indah Jakarta pun menjelaskan syarat-syarat apa saja yang harus terpenuhi untuk menjalani bayi tabung di Indonesia.
- Harus pasangan suami istri yang sah dan tidak menggunakan donor sperma atau telur dari bukan pasangan
- Calon ibu belum menopause
Calon ibu tidak memiliki penyakit yang dapat diperberat oleh kehamilan, seperti penyakit jantung
- Kondisi rongga rahim sehat
Maksud rahim sehat tersebut, yaitu tidak ditemukannya mioma, polip, dan perlekatan yang mengganggu rongga rahim.
“Rongga rahim harus sehat, karena nantinya penting untuk penempelan embrio (janin). Jika didapatkan kelainan pada rongga rahim tersebut, maka harus dilakukan tindakan operatif terlebih dahulu sebelum dilakukan penanaman embrio ke dalam rahim,” ujar dr. Shanty.
- Saluran telur sehat
Selain rahim, saluran telur calon ibu juga harus dalam kondisi yang sehat, yakni tidak didapatkan cairan pada salah satu atau kedua saluran telur (hidrosalping).
“Jika ini terjadi, maka harus dilakukan tindakan berupa laparoskopi operatif untuk mengangkat saluran telur yang terkait untuk mencegah leakage cairan dari saluran telur ke dalam rongga rahim yang nantinya dapat mengganggu penempelan embrio,” jelas dr. Shanty.
- Siap secara mental dan finansial
Jika syarat-syarat sudah terpenuhi, maka pasangan suami istri pun diperbolehkan untuk mulai menjalani program bayi tabung.
Akan tetapi, sebelum masuk ke proses inti, pasien rupanya akan diperiksa terlebih dahulu kesuburannya.
“Sebelum dilakukan bayi tabung, biasanya akan dilakukan pemeriksaan awal infertilitas seperti riwayat haid, USG Rahim, dan indung telur, pemeriksaan cadangan ovarium, tes patensi tuba, dan analisis sperma,” ujar dr. Gita Pratama, Sp.OG-KFER, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrin, dan Reproduksi RS Pondok Indah.
Apabila saat pemeriksaan tersebut ditemukan indikasi-indikasi tertentu, maka pasangan tersebut akan mendapatkan penjelasan dan konseling seputar program bayi tabung.
dr. Gita Pratama menjelaskan beberapa indikasi dilakukannya program bayi tabung, yakni sebagai berikut:
- Faktor sperma yang tidak dapat dikoreksi.
- Sumbatan pada kedua saluran telur.
- Endometriosis (kista cokelat) derajat sedang dan berat.
- Gangguan pematangan telur yang tidak dapat dikoreksi.
- Infertilitas akibat faktor yang tidak dapat dijelaskan (unexplained infertility).
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR