Apakah Tahapan yang Dilalui Pria dalam Program Bayi Tabung Sama Saja dengan Wanita? Ini Penjelasan Dokter
Nakita.id – Proses bayi tabung yang dijalani wanita dan pria, sama atau berbeda?
Memiliki keturunan merupakan salah satu keinginan banyak pasangan usai menikah.
Sayangnya, tidak semua pasangan bisa langsung mendapatkan momongan meski sudah bertahun-tahun menikah dan mencoba berbagai cara.
Untuk mengatasi masalah tersebut, tak sedikit pasangan yang akhirnya memilih menjalani program bayi tabung.
Saat ini, program bayi tabung memang merupakan salah satu solusi alternatif untuk memiliki keturunan.
Akan tetapi, jika tertarik mencoba program ini, para suami juga harus siap, ya.
Pasalnya, selain calon ibu, calon ayah juga tentunya akan menjalani pemeriksaan dan proses bayi tabung.
Lantas, apakah proses yang dijalani wanita dan pria sama atau berbeda ya?
Program bayi tabung yang disebut juga dengan In Vitro Fertilization (IVF), merupakan salah satu teknologi berbantu dalam upaya mendapatkan keturunan yang dilakukan dengan cara menggabungkan sel telur dan sperma di luar tubuh.
Jika pembuahan embrio bisa terbentuk dan berkembang, hasilnya nanti akan dimasukkan kembali ke dalam rahim wanita.
Saat dihubungi oleh Nakita.id, Selasa (13/10/2020) lalu, dr. Gita Pratama, Sp.OG-KFER, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrin, dan Reproduksi dari RS Pondok Indah – Pondok Indah, menjelaskan bahwa, proses bayi tabung utamanya akan dilakukan pada wanita.
Akan tetapi, para suami juga tentunya akan melewati tahapan tertentu.
Salah satunya pengeluaran sperma.
“Tahapan-tahapan bayi tabung terutama dilakukan pada wanita. Pada saat pengambilan sel telur, suami akan menjalani tahapan pengeluaran sperma yang nantinya digunakan untuk membuahi sel telur yang sudah didapatkan,” ujar dr. Gita.
Sementara itu, umumnya proses bayi tabung akan terdiri dari 8 tahapan berikut ini:
Pemeriksaan
Pada tahap pertama, calon ibu akan menjalani pemeriksaan USG pada hari ke-2 haid untuk menghitung jumlah sel telur yang ada.
Sementara itu, pemeriksaan hormonal baru akan dimulai setelah pemeriksaan dasar.
Penyuntikan obat pembesar sel telur
Di tahap kedua ini, dokter akan mulai memberikan suntikan pembesar sel telur yang dosisnya disesuaikan dengan kondisi calon ibu saat menjalani program.
Serial kontrol
Ketika sel telur calon ibu berukuran minimal 13 mm, obat anti pecah akan disuntikkan.
Pemicu akan dilakukan ketika 3 buah sel telur calon ibu berukuran minimal 17-18 mm.
Pengambilan sel telur
Lanjut ke tahap keempat, sel telur kemudian dipetik (Ovum Pick UP – OPU) dan biasanya dilakukan minimal 36 jam setelah trigger dilakukan.
Pembuahan
Bersama embriolog, sel telur yang dipetik akan diperiksa dan dipersiapkan untuk pembuahan.
Pembuahan dapat dilakukan secara IVF Konvensional atau ICSI.
Perkembangan embrio
Perkembangan embrio akan terus dipantau, khususnya pada hari ke-1, 3, dan 5 pasca pembuahan.
Hari ke-1 : 2pn
Hari ke-3 : 6-8 sel
Hari ke-5 : blactocyst
Penanaman embrio
Penanaman embrio dapat dilakukan mulai hari ke-2 sampai ke-5 setelah pembelahan.
Sementara itu, proses pembekuan embrio akan dilakukan bila penanaman embrio tidak dapat dilakukan.
Menunggu hasil
Pada saat dua minggu setelah penanaman embrio, calon ibu akan menjalani pemeriksaan darah untuk menilai apakah embrio berhasil menempel di rahim atau tidak.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR