Saat dihubungi oleh Nakita.id, Selasa (13/10/2020) lalu, dr. Aida Riyanti, Sp.OG-KFER, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrin, dan Reproduksi dari RS Pondok Indah – Pondok Indah menjelaskan apa saja yang perlu dilakukan dan dihindari selama proses bayi tabung:
*Yang perlu dilakukan
- Beristirahat dan berpikir positif
Jika proses transfer embrio sudah dijalankan, pasutri terutama calon ibu perlu mengambil waktu untuk beristirahat atau bersantai.
Sebab, terkadang siklus IVF bisa membuat suasana hati pasien menjadi naik turun, baik itu secara fisik maupun mental dan emosinya.
- Mengonsumi makanan sehat
Jika proses transfer embrio berhasil, maka calon ibu perlu nutrisi yang asupan gizi yang seimbang agar jabang bayi tumbuh sehat.
“Calon ibu sebaiknya memulai pola makan yang sehat, yakni dengan mengonsumsi berbagai macam buah dan sayuran, serta makanan yang kaya kalsium, protein, vitamin B, dan zat besi,” kata dr. Aida.
- Mengonsumsi suplemen asam folat
Selain mengonsumsi makanan yang sehat, ibu hamil juga sebaiknya rutin mengonsumsi suplemen asam folat.
Hal ini penting untuk mengurangi risiko penyakit pada tubuh calon bayi.
“Ibu hamil membutuhkan sekitar 400 mcg per hari untuk mencegah neural tube defect,” ungkap dr. Aida.
- Tetap meminum obat
Setelah proses embrio transfer selesai dilakukan, dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan penunjang untuk meningkatkan kemungkinan embrio untuk implan/menempel.
Untuk itu, tetap lanjutkan pengobatan suportif seperti yang diinstruksikan oleh dokter.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR