Nakita.id - Daging merah tetap menjadi primadona meskipun harganya terbilang mahal.
Ya, daging merah dianggap sebagai makanan 'mewah' jika dibandingkan dengan menu protein lainnya.
Tidak sedikit restoran menyediakan menu daging merah premium dengan harga mencapai jutaan rupiah.
Namun berbanding terbalik dengan harganya yang selangit, daging merah justru dianggap tidak baik untuk kesehatan.
Konsumsi daging merah seringkali dianggap sebagai pemicu kanker dan berbagai penyakit kronis.
Baca Juga: Khawatir Karena Si Kecil Alergi? Ini Solusi Agar Nutrisinya Tetap Terpenuhi dari Manfaat Susu Sapi
Padahal, bahan makanan ini juga mengandung vitamin dan mineral esensial yang menyehatkan.
Fakta daging merah
Daging merah merupakan bahan makanan yang berasal dari mamalia. Konsumsi daging merah sudah dilakukan oleh manusia sejak ribuan tahun lalu.
Namun, daging yang dikonsumsi saat ini berbeda dengan daging yang dikonsumsi manusia pada zaman dahulu. Dahulu, hewan-hewan bebas berkeliaran dan memakan rumput.
Saat ini, daging merah yang dikonsumsi kebanyakan berasal dari hewan yang segaja dipelihara dengan makanan yang tak lagi alami. Bahkan, banyak hewan ternak yang diberi hormon pemacu pertumbuhan.
Tak hanya itu, beberapa produk daging juga telah mengalami pemrosesan tinggi, seperti pengawetan dan penambahan berbagai bahan kimia.
Itu sebabnya, daging yang kini dipasarkan memiliki berbagai variasi seperti berikut:
- Daging olahan
Produk daging ini biasanya berasal dari hewan ternak yang dipelihara secara konvensial dan melalui berbagai metode pengolahan. Contoh produk daging olahan antara lain sosis dan kornet.
Baca Juga: Jadi #AyahSIAP Sendinya Harus Kuat, Cobalah Obat Tradisonal Khas Nenek Moyang Ini Agar Dads Bisa Berlarian Bareng Si Kecil Tanpa Rasakan Sakit
- Daging merah konvensial
Daging merah konvensional tidak banyak diolah, tetapi biasa berasal dari hewan yang dipeliharan oleh peternakan.
Biasanya, hewan-hewan tersebut diberi hormon pemacu pertumbuhan atau antibiotik.
- Daging organik
Daging ini berasal dari hewan yang diberi makan dan dibesarkan secara alami tanpa obat dan hormon pemacu. Itu sebabnya, jenis daging ini dianggap paling menyehatkan
Manfaat daging merah
Meski diklaim bisa memicu berbagai penyakit kronis, daging merah juga kaya akan nutrisi penting.
Misalnya, satu porsi daging merah - yakni sekitar100 gram - mengandung sekitar 25 persen asupan harian vitamin B3 dan 32 persen asupan seng yang direkomendasikan.
Daging merah juga tinggi zat besi heme, yang diserap lebih baik daripada zat besi yang berasal dari tumbuhan.
Baca Juga: Terlihat Makin Glow Up Usai Pisah Ranjang, Nadya Mustika Kembali Bongkar Hal Menyedihkan Ini
Bahan makanan ini juga kaya akan vitamin B-6, selenium, serta vitamin dan mineral lainnya.
Meski demikian, konsumsi daging merah memang tidak bisa sembarangan. Kita hanya boleh mengonsumsinya dalam jumlah wajar.
The American Institute for Cancer Research, misalnya, merekomendasikan konsumsi daging merah tidak lebih dari 18 ons daging setiap minggu untuk mengurangi risiko kanker.
Kita juga harus menghindari konsumsi daging merah olahan karena bisa memicu hipertensi, kanker pencernaan, penyakit jantung, dan penyakit paru obstruktif kronis.
Itu sebabnya, kita harus mengonsumsinya dalam jumlah wajaragar mendapatkan manfaat maksimal dan terhindar dari efek samping.
(Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Mitos atau Fakta, Konsumsi Daging Merah Berbahaya untuk Kesehatan?)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR