Nakita.id - Ketika sudah mulai memasuki usia lanjut, rematik menjadi penyakit yang paling banyak dialami.
Sebenarnya rematik sendiri bisa dialami oleh siapa pun meski masi muda.
Baca Juga: Kata Orang Bisa Sebabkan Rematik, Padahal Mandi Tengah Malam Punya Manfaat Luar Biasa untuk Kulit
Rematik sendiri merupakan radang sendi yang disebabkan oleh autoimun.
Ketika seseorang mengalami rematik, biasanya mereka akan langsung mencari obat untuk mengatasi penyakitnya tersebut.
Nyatanya ada cara lain yang bisa dilakukan oleh para penderita rematik.
Bahkan cara ini dikenal tidak menimbulkan efek samping.
Ya, cara tersebut yaitu berendam dengan air garam.
Hal itu disebut bermanfaat karena air garam dapat mengurangi efek inflamasi pada sendi.
Dengan begitu rasa nyeri yang kerap timbul dapat berkurang.
Hal itu dibuktikan oleh seorang peneliti asal Inggris dari Unviersitas Manchester.
Mereka menemukan bagaimana pemuaian sel-sel tubuh bisa mengontrol inflamasi, yakni respon sistem imun terhadap cedera atau infeksi.
Dalam penelitian terhadap tikus di laboratorium, diketahui tikus yang disuntikkan air garam di area inflamasi, pembengkakannya berkurang setelah air dari sel-sel yang mengembang itu dihisap kembali.
Vincent Compan, peneliti dari Universitas Manchester mengatakan, sel-sel dalam tubuh pasien artritis mengalami pengembangan.
Baca Juga: Waspada Radang Sendi di Usia Muda! Minum Rendaman Air dan Biji Ketumbar untuk Mengobati Radang Sendi
Namun air garam bisa menguranginya dengan cara mengeringkannya.
Air garam bekerja dengan cara yang sama, baik itu disuntikkan ke dalam tubuh atau diserap lewat kulit setelah pasien berendam atau mencelupkan perban ke dalam air garam.
Hal ini bisa menjelaskan mengapa pasien rematik yang berendam di air panas pegunungan merasakan gejala sakitnya berkurang.
Baca Juga: Bila Dibiarkan, Rematik Bisa Merusak Ginjal Bahkan Menyebabkan Kebutaan!
"Kami menemukan cairan hipotonik atau rendah kandungan garamnya, justru mengaktifkan peradangan pada level molekul," kata Dr.Pablo Pelegrin, salah satu peneliti.
Ia menambahkan, penggunaan osmoterapi (dehidrasi) dengan cairan hipertonik atau tinggi garam bisa membantu dalam tata laksana penyakit peradangan pada persendian, seperti artritis reumatoid.
Apalagi, sampai saat ini belum ada obat yang bisa mengobati artritis reumatoid yang termasuk dalam penyakit autoimun itu.
Baca Juga: Gejala Rematik Bisa Diredakan dengan Minyak Esential Ini, Yuk Coba Moms!
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR