Nakita.id - Moms menikah adalah momen bahagia yang pastinya dialami oleh setiap pasangan.
Tapi tidak dengan gadis berusia 17 tahun ini Moms.
Hal ini dialami Kheda Goilabiyeva. Gadis cantik ini dipaksa menikah muda dengan seorang pria yang tak dicintainya jika tak ingin diculik.
BACA JUGA: Meski Berkulit Hitam, Gadis Cantik Ini Sering Dijuluki Barbie
Ia menikah dengan Nazhud Guchigov, seorang kepala polisi.
Gaun pengantin putih yang dikenakannya terlihat sangat menawan. Tapi apa daya raut wajah kesedihan terukir jelas di wajahnya.
Pria tersebut diketahui sudah beristri.
BACA JUGA: Resmi Menikah, Momen Romantis Keenan dan Gianni Bikin Hati Remuk
Menurut surat kabar Rusia, Novaya Gazeta, Guchigov diduga mengancam akan menculik remaja ini dan memperingatkan 'konsekuensi yang tidak menyenangkan' jika dia atau orang tuanya tidak menyetujui pernikahan.
Pada saat akad nikah berlangsung, petugas nikah pun sampai bertanya tiga kali kepada Kheda yang enggan menjawab sampai akhirnya mengatakan iya, apakah ia ingin menikahi pria 47 tahun seorang polisi itu.
Pernikahan Goilabiyeva ditentang warga setempat, Moms.
Salah satu warga mengatakan, tak seharusnya mereka menikah karena perbedaan usia cukup jauh.
"Aku akan membunuh anak saya sebelum membiarkan dia menikah seperti itu," kata seorang wanita. Saya menentang pernikahan dini," ujarnya dilansir dari Daily Mail, Selasa (19/5/2015).
Pernikahan itu pun mendapat protes dari sekutu dekat Chechnya yakni Rusia.
Komisaris HAM Rusia Ella Pamfilova menyatakan remaja itu telah dipaksa menikah. Pernikahan itu seharusnya tak terjadi.
Pernikahan itu atas restu Ramzan Kadyrov, seorang panglima perang Chechnya. Kadyrov memerintah Chechnya dengan tangan besi.
Kadyrov (38) telah membantu Kremlin bertempur melawan pemberontakan Islam di Kaukasus Utara.
BACA JUGA: Ini Dampak Buruk pada Psikis Istri yang Mengalami Poligami
Namun mantan pemberontak ini dituduh kelompok hak asasi manusia mengawasi penyiksaan, eksekusi di luar hukum dan korupsi.
Moms lalu bagaimana dampak psikologis yang dialami seorang perempuan dalam kondisi seperti ini?
Dilansir dari Kompas.com menurut psikolog Dessy Ilsanty, M.Psi, memang tidak ada acuan baku tentang usia di mana seseorang dianggap paling siap secara psikologis untuk menikah.
“Kematangan psikologis memang berkembang seiring dengan bertambahnya usia, namun seperti apa dan seberapa cepat perkembangannya, itulah yang tidak bisa dipastikan karena tergantung banyak faktor.” ungkap Dessy.
BACA JUGA: Penyebab Psikis Anak Sulit Makan
Jika bicara usia ideal menikah dan mengacu pada pandangan beberapa ahli, lanjut Dessy, seseorang bisa dikatakan siap untuk berumah tangga setelah melewati usia 23 tahun.
Jika membahas peluang konflik dalam keluarga, baik bagi pasangan yang menikah di usia sangat muda dan bagi pasangan yang menikah di usia lebih tua, sebenarnya akan sama saja.
Jadi, yang memunculkan konflik itu bukan usia menikahnya, tetapi bagaimana pasangan memandang pernikahannya tersebut.
Seperti yang dialami oleh Kheda, jika dari awalnya saja ia sudah tak ingin menikah, pandangan soal menikah ini bisa menjadi tekanan untuknya, terlabih ketika harus melayani kebutuhan fisik suami.
Sampai saat ini tak diketahui bagaimana pernikahan mereka, Moms.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR