Nakita.id.- Jangan mengira anak di kota tidak mungkin terserang kutu rambut ya, Moms. Sebabnya, kutu yang gemar tinggal di rambut bisa menyerang siapa saja, dari bermacam status sosial ekonomi, karena banyak ditularkan dari anak ke anak dalam suatu komunitas.
Lalu, dari mana datangnya kutu rambut? Kutu dapat ditularkan saat rambut anak berkontak langsung dan lama dengan rambut anak yang sedang terinfeksi kutu rambut.
Walaupun kutu tidak dapat terbang atau melompat, penyebarannya dapat melalui kontak dengan pakaian, topi, sisir rambut, sikat, seprei, yang terkontaminasi oleh kutu atau telur yang berjatuhan dari rambut.
Jadi, yang berisiko mendapat gangguan kutu rambut adalah anak-anak yang memiliki kontak cukup dekat dan lama dalam komunitas yang rapat dengan anak yang terinfeksi.
Misal, di sekolah, taman bermain, tempat penitipan anak, dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Tak Banyak tang Tahu, Inilah Fakta Bayi. No 8 Bikin Geleng-geleng
Menurut Dr. Mirari Prasada Judio MMed, PhD, Sp.A dari RS Hermina Podomoro, Jakarta, bila Si Kecil terinfeksi kutu rambut, biasanya ia akan mengeluh gatal di sekitar rambut, terutama dirasakan di bagian belakang kepala dan leher. Tapi tidak semua gatal di rambut berarti si anak terinfeksi kutu.
Periksalah dulu kepalanya demi memastikan itu bukan ketombe atau alergi terhadap sampo, umpamanya.
Langkah pertama, coba dudukkan anak di tempat yang pencahayaannya cukup terang. Lalu satu-per satu pilah rambut anak sampai ke bagian kulit kepala.
Telur akan tampak seperti butiran putih kecil berukuran kira-kira setengah biji wijen. Telur ini sekilas serupa dengan ketombe atau kotoran di kepala.
Cara membedakannya, ambil beberapa helai rambutnya, kibaskan. Jika memang kotoran atau ketombe, maka dua benda ini akan mudah lepas.
Berbeda dengan telur kutu yang melekat erat pada rambut meski sudah dikibaskan dan susah dilepaskan. Kalau memang berkutu, cara melepaskannya menggunakan sisir rambut bergigi rapat.
BACA JUGA: Bocah Usia 12 tahun Ini Viral Karena Menjadi Ayah Termuda Di Dunia
Siapkan sisir yang dapat dibeli di apotek atau toko tradisional tersebut, setelah itu, basahilah rambut anak.
Bagilah rambut kepala anak menjadi beberapa bagian untuk mempermudah area pencarian.
Sisirlah sedikit demi sedikit, dari daerah akar rambut sampai ke ujung rambut untuk mendorong keluar telur kutu.
Bersihkan sisir dengan handuk basah setiap kali Moms selesai membersihkan satu bagian rambut.
Menyisir rambut berkutu ini memang mesti hati-hati dan perlahan. Tujuannya agar kutu dan telur-telurnya bisa terangkat semua.
Bila tidak ditangani, selain membuat anak tidak nyaman, juga dapat menularkan ke banyak anak lain.
Bila tidak segera diobati, kutu juga dapat menyebabkan infeksi kulit di kepala yang disebut selulitis.
BACA JUGA: Hati-Hati Moms, Bayi Jangan Sampai Kedinginan. Bisa Fatal Akibatnya!
Lalu, bagaimana mengatasinya? Berbagai macam insektisida topikal dapat digunakan di rambut seperti pyrethrin, permethrin, malathion, lindane, atau benzyl alcohol.
Di Indonesia, sampo yang mengandung permethrin dan lindane dapat dibeli di apotek.
Penting diperhatikan, untuk bayi atau anak di bawah usia dua tahun, sebaiknya periksakan ke dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan sampo pembasmi kutu, meski dijual bebas di apotek.
Beberapa orangtua menggunakan beberapa cara seperti serai, lemon, alkohol 70%, bawang merah, cuka, minyak kelapa.
Cara-cara ini belum terbukti secara ilmiah jadi tidak disarankan karena dapat dikhawatirkan dapat menimbulkan iritasi berkepanjangan. (*)
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR