"Jadi ya suasananya dilihat, terus cara ngomongnya juga mereka lebih senang yang santai jadi tidak merasa diintrogasi gitu loh.
"Mungkin bahasanya juga bisa dipilih, seperti bahasa apa yang membuat anak nyaman, kalau aku tuh,
'Bunda punya teman nih, dia psikolog tapi temannya bunda, kayaknya bisa deh kita tanya-tanya yuk cara menganggulanginya gimana'." tandasnya.
Pada kesempatan ini juga Instagram kembali meluncurkan kampanye kesehatan mental yang bertajuk #REALTALK, yang sudah dimulai pada bulan Mei lalu.
Dari kampanye ini, Instagram menemukan bahwa anak muda seringkali mengalami kesulitan saat ingin membicarakan isu kesehatan mental dengan orang tua mereka.
Berangkat dari temuan tersebut, hari ini, Instagram meluncurkan fase lanjutan dari kampanye #REALTALK.
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR