Nakita.id – Perempuan memang memiliki hati yang lembut dan sensitif, terlebih jika sudah berhubungan dengan perasaan cinta
Menjalin hubungan cinta dan kemudian tersakiti karena cinta, tak jarang membuat perempuan terpuruk.
Seperti yang juga dialami oleh perempuan muda ini bernama Zhao Muwan.
BACA JUGA: Cara Mudah Memutihkan Kembali Sepatu Kanvas, Cuma Pakai Tisu Toilet!
Melansir situs Now Looker, Zhao Muwan tinggal di Ningbo, Provinsi Zhejiang, Tiongkok.
Kisah patah hatinya dimulai saat ia memulai hubungan jarak jauh dengan sang kekasih.
Namun sedihnya, kekasih Muwan justru berselingkuh darinya.
Muwan pun benar-benar merasa patah hati sehingga ia akhirnya memutuskan untuk menghilang dari rutinitasnya.
Mulanya, Muwan memang hanya seorang mahasiswi biasa di salah satu perguruan tinggi di Tiongkok.
Akan tetapi, setelah ia patah hati dan menghilang selama dua tahun, Muwan justru membuat banyak orang terpukau dan kagum, ia bukan gadis biasa lagi.
Alasannya menghilang dari teman-teman dan rutinitasnya di kampus adalah untuk mengobati rasa sakit hati dan ketakutannya akan pengkhianatan.
Selama Muwan menghilang, ternyata ia mendaftarkan diri untuk mengikuti beberapa kelas olahraga seperti gym dan melakukan diet.
BACA JUGA: Aha! Ini Alasan Nasi Padang yang Dibawa Pulang Porsinya Lebih Banyak
Muwan melakukan diet ketat, push-up setiap pagi, berenang seminggu sekali, dan beberapa aktivitas lain hingga ia akhirnya bisa menurunkan berat sebanyak 20 kilogram dari berat awal 65 kilogram.
Muwan memang sangat gigih dalam menurunkan berat badannya, meski awalnya kebiasaan ini sangat sulit, tapi ia bisa dengan cepat beradaptasi.
Ia pun mengendalikan asupan makannya dengan mengurangi gula dan lemak serta tidur teratur.
Patah hati yang Muwan rasakan diobati dengan cara menjalani gaya hidup sehat sebagai bentuk cintanya pada diri sendiri.
BACA JUGA: Meski Sudah Tua, Perempuan Ini Kerap Unggah Foto dengan Kekasihnya
Kini, tak hanya cantik menyerupai arti K-Pop, Muwan pun menjadi perempuan yang sehat dan bahagia.
Penulis | : | Fairiza Insani Zatika |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR