Hal ini membuat anak terlalu segan kepada kita. Cobalah untuk melihat kembali kepada ayah kita, sosok seperti apa yang ingin mereka bangun di mata Dads.
Tanyakan kepada ayah kita sendiri, apa saja perjuangan yang dilakukan oleh beliau ketika mendidik Dads dan apa yang mereka takutkan.
Jangan lupa juga bahwa anak belajar dari apa yang mereka lihat dari perilaku kita.
Oleh karena itu, tunjukkan sikap yang baik jika kita ingin anak meniru perilaku tersebut.
Selain itu, praktikkan juga nilai-nilai positif yang ayah Anda ajarkan pada buah hati.
3. Bekerja sama dengan pasangan
Mencoba menjadi sosok ayah yang baik tentu tidak dapat berhasil tanpa bantuan dari pasangan.
Pengasuhan kita dan pasangan mungkin akan berbeda. Oleh karenanya, membicarakan hal tersebut jauh sebelum menikah akan sangat membantu.
Coba komunikasikan ide yang Dads miliki dan dengarkan apa yang pasangan punya.
Jika tidak setuju dengan pasangan, cobalah untuk berkomunikasi untuk mengurangi konflik terutama di hadapan anak.
Bagi anak laki-laki, mereka perlu sosok ayah yang dapat memperlakukan wanita dengan baik meskipun sedang marah atau emosi.
Bagi anak perempuan, ayah menjadi batu loncatan pertama mereka apa yang tidak boleh diabaikan ketika mempunyai pasangan.
Acara Ayah S.I.A.P ini didukung oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
Source | : | psychologytoday.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR