Pria ini menyebutkan, awalnya ia merasa lehernya serasa meledak.
Selanjutnya, ia merasa sulit menelan makanan dan berbicara.
Setelah diperiksa oleh dokter, ditemukan pembengkakan pada bagian leher pria itu kemudian timbul bunyi retakan.
Bunyi itu berasal dari gelembung udara yang mask ke dalam otot.
Melalui bersin, tekanan udara akan terbentuk di paru-paru dan memaksa keluar melalui rongga hidung untuk menyingkirkan iritasi.
Dengan menahan bersin, udara tersebut tertahan dan akan berembus ke tempat lain.
Hasil rontgen menunjukkan bahwa pria itu telah merusak jaringan tenggookan, udara merembes selaput udara di leher hingga robek.
Karena itu, pria tersebut harus makan melalui selang selama satu minggu untuk memulihkan selaput tenggorokan yang robek.
Tim dokter dari Departemen THT Leicester Royak Infimary menuturkan, menahan bersin dari mulut dan hidung walaupun sepele adalah tindakan yang berbahaya.
Banyak orang melakukan itu karena tidak ingin menyebarkan virus di udara dan mengganggu orang lain.
Padahal, menahan bersin dapat mengakibatkan kerusakan telinga yang berakibat fatal.
Jadi, hindari kebiasaan menahan bersin ya Moms!
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Kompas.com,BBC |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR