Penelitian sebelumnya telah menghubungkan pubertas dini terhadap obesitas pada anak-anak dan orang dewasa.
"Namun, tidak ada hubungan langsung. Temuan kami menunjukkan bahwa risiko penyakit kardiovaskular meningkat bagi perempuan yang kelebihan berat badan atau obesitas.
Kita memerlukan lebih banyak penelitian untuk memahami hubungan antara siklus menstruasi pertama dan meningkatnya risiko penyakit jantung dan stroke di kemudian hari."
Faktor kesehatan reproduksi lainnya juga tampak mempengaruhi risiko penyakit jantung pada perempuan, lapor para peneliti di jurnal Heart.
Perempuan yang mengalami menopause sebelum usia 47 tahun, 33% lebih mungkin terkena penyakit kardiovaskular dan 42% lebih mungkin terkena stroke dibandingkan perempuan yang mengalami menopause belakangan, kata studi tersebut.
Riwayat keguguran juga terkait dengan risiko terkena penyakit kardiovaskular.
Setiap keguguran memungkinkan peningkatan 6% terkena penyakit jantung.
Ketika perempuan mengalami stillbirth(kematian janin di dalam kandungan), risiko menderita penyakit kardiovaskular 22% lebih tinggi dan 44% lebih cenderung terkena stroke.
BACA JUGA: Iseng Main Nikah-Nikahan, Eh, Jadinya Malah Benar-Benar Menikah
Penelitian ini bukan eksperimen terkontrol yang dirancang untuk membuktikan apakah waktu pubertas dapat secara langsung memengaruhi kemungkinan terkena penyakit kardiovaskular, serangan jantung atau stroke beberapa dekade kemudian.
Meski demikian, hasilnya menambah bukti hubungan antara pubertas lebih awal dengan obesitas, tekanan darah tinggi dan faktor risiko penyakit kardiovaskular, kata Jane Mendle, seorang peneliti di Cornell University di Ithaca, New York. (*)
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR