Nakita.id - Meski jumlah penderita Covid-19 masih mengalami peningkatan, namun data membuktikan angka kesembuhan juga semakin meningkat.
Bahkan data dari total kasus Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatakn pesat.
Indonesia berhasi mencapai 82,84 persen angka kesembuhan.
Selain itu, angka pasien Covid-19 yang sembuh dan selesai menjalani isolasi Covid-19 juga terus meningkat dibandingkan dengan sebelumnya yaitu 80.51 persen.
Juru Bicara Satgas Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro menyebutkan, tingginya angka kesembuhan itu sesuai dengan data yang dilansir dari berbagai survei seperti IPSOS hingga Nielsen, masyarakat Indonesia diketahui paling optimis dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Asia Tenggara.
Lantas apa yang dilakukan oleh dokter untuk membantu meningkatkan tingkat kesembuhan pasien Covid-19 ini?
Dokter Kepala Instalasi Gawat Darurat salah satu rumah sakit di Jakarta, dr Gia Pratama Putra mengatakan bahwa setidaknya ada 3 fase yang harus dihadapinya hampir setiap hari dalam menangani pasien Covid-19.
Gia memaparkan fase tersebut dalam acara Dialog Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), bertajuk Antara Pengobatan dan Pencegahan: Pilih Mana, Jumat (13/11/2020). Lantas, apa yang telah dilakukan dokter dalam meningkatkan angka kesembuhan pasien Covid-19, berikut penjelasannya.
1. Meyakinkan pasien Covid-19
Fase pertama yakni, meyakinkan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bahwa penyakit ini bisa dilalui.
"Keyakinan akan kesembuhan adalah 50 persen kesembuhan," kata Gia.
Gia menegaskan, virus ini sebenarnya bisa kalah dengan daya tahan tubuh kita sendiri.
"Jadi biarkanlah bapak-ibu, tidak usah fokus pada penyakitnya. Biarkan dokter-dokter kita yang fokus pada penyakitnya. Bapak-ibu fokuslah menjaga diri dan kesehatan," jelasnya.
2. Menjaga pasien di isolasi
Fase kedua yang disampaikan dokter Gia adalah fase saat pasien harus diisolasi.
Seperti diketahui, pada saat pasien terinfeksi Covid-19 ini harus diisolasi, mereka tidak boleh bertemu dengan keluarga ataupun teman-temannya.
Oleh karena itu, sebagai tenaga kesehatan, dokter harus terus berkunjung menyemangati para pasien dan berperan sebagai keluarga kedua bagi pasien Covid-19.
3. Di antara dua kemungkinan
Fase terakhir atau fase ketiga yang disebutkan Gia adalah fase di mana kondisi pasien akan memiliki dua kemungkinan.
Kemungkinan pertama adalah kesembuhan pasien. Sementara kemungkinan kedua adalah hasil yang tidak diinginkan yakni, meninggalnya pasien Covid-19.
Pentingnya mencegah dan jaga imunitas Dari banyaknya pengalaman yang Gia dan dokter-dokter lainnya temukan di rumah sakit terkait pasien Covid-19 ini, membuat mereka selalu mengingatkan, alangkah bijaknya jika kita mencegah daripada mengobati penyakit Covid-19 ini sebelum menimpa diri kita masing-masing.
"Mengobati memang penting, namun mencegah lebih baik," tegasnya. Gia mengibaratkan pencegahan dengan sebuah rumus yaitu Ri (risiko infeksi) = Jv (jumlah virus) dibagi i (imunitas tubuh).
"Jadi, cara kita menurunkan risiko infeksi adalah menurunkan jumlah virus. Caranya melakukan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) dan meningkatkan imunitas tubuh," ujarnya.
Gia juga menyebutkan, cara meningkatkan imunitas ini ada 3 yakni;
Baca Juga: Pengungsi Merapi Kian Bertambah, Inilah Cara Mencegah Penularan Covid-19 di Tempat Pengungsian
1. Penuhi nutrisi
Memenuhi kebutuhan nutrisi yang cukup dan baik menjagi keharusan bagi kita semua untuk menjaga imunitas tubuh.
"Artinya sayur dan buah harus dikonsumsi setiap hari".
2. Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup akan membuat tubuh tidak mudah letih, lesu, lunglai dan malas dalam beraktivitas, serta menjaga daya tahan tubuh.
Penelitian terbaru menunjukkan, manusia itu idealnya tidur sekitar 6-7 jam, tidur sebelum jam 11 malam dan bangun sebelum jam 5 pagi, itu yang paling baik.
3. Olahraga rutin
Seperti diketahui, olahraga menjadi kunci dari mencegah berbagai jenis penyakit.
"Ini (olahraga) banyak yang tidak dilakukan di saat kita bekerja dari rumah. Padahal ada banyak olahraga yang bisa dilakukan di dalam rumah," tuturnya.
Jangan takut deteksi dini gejala Covid-19 Gia menuturkan, masyarakat juga dihimbau untuk melakukan deteksi dini gejala penyakit Covid-19, karena ini sangat membantu meringankan gejala Covid-19 agar tidak semakin berat nantinya.
"Saya ingin teman-teman atau masyarakat semua datang ke rumah sakit, justru ketikan kondisinya belum parah," imbuh dia.
Sebab, kalau masih di fase awal, dahak belum kental, itu akan diobati pakai obat pengencer dahak saja maka bisa jadi tidak akan menyumbat paru-paru.
Baca Juga: Selain Konsumsi Ramuan Herbal yang Sehat, Ini Rahasia Kadinkes Kaltim Sembuh dari Covid-19
"Jadi tidak akan menyebabkan pneumonia parah," ucap dia.
Selain itu, saat ini tes swab Covid-19 sebenarnya juga sudah semakin cepat, bahkan dalam sehari atau dua hari, hasilnya sudah bisa diterima, dan harganya juga semakin terjangkau untuk melakukan pemeriksaan.
"Wajib mencegah dan melindungi diri dari penyakit, karena yang namanya mencegah jauh lebih mudah, lebih murah, lebih berfaedah daripada mengobati," imbuh Reisa.
Selain itu, kita juga harus terus #IngatPesanIbu untuk menerapkan 3 M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Angka Kesembuhan Meningkat, Apa yang Dilakukan Dokter ke Pasien Covid-19?"
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR