Sukses Sebagai Pelawak dan Hidupnya Kini Bergelimang Harta, Siapa Sangka Sule Pernah Alami Masa Kecil yang Pahit: 'Disiksa Sama Ortu'
Nakita.id - Nama Sule kini dikenal seantero negeri sebagai pelawak kondang yang selalu sukses mengundang tawa.
Memulai kariernya dari bawah, pria bernama asli Entis Sutisna ini sekarang hidup bergelimang harta.
Sule beserta anak-anak dan istri barunya, Nathalie Holscher tinggal di hunian super mewah.
Tak bisa dipungkiri pula, honor Sule untuk sekali manggung pun begitu fantastis.
Namun siapa sangka, sosok Sule yang selalu ceria dan lucu di layar kaca ini ternyata pernah mengalami pengalaman pahit dalam hidup.
Seakan peribahasa 'bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian', sebelum bisa menikmati kehidupannya seperti sekarang, Sule harus makan asam garam kehidupan dulu sebelumnya.
Diketahui sebelum menjadi pelawak, Sule pernah mencoba berbagai cara untuk bertahan hidup.
Ia pernah bekerja serabutan dan berdagang apa saja yang bisa ia dapatkan.
Dikutip dari Grid.ID, ayah empat orang anak ini bahkan pernah merasakan pengalaman tidak menyenangkan saat berjualan jeruk dulu.
"Dulu pernah saya jualan di Cicaheum (Bandung), itu jualan jeruk di bus-bus gitu," kata Sule dikutip dari kanal YouTube Sule Channel, Senin (18/5/2020).
"Ada yang beli tiga biji, harganya saya lupa, Rp 1.000 kalau enggak salah," lanjut Sule.
Setelah mencicipi jeruk yang dijajakan, pembeli itu justru melempar jeruknya ke wajah Sule.
"Habis dimakan, saya dilempar jeruknya ke muka saya. 'Apaan jual jeruk asam begini'," ujar Sule menirukan kalimat sang pembeli.
Sule merasa tertipu dari pemasok sebelumnya karena berarti satu karung jeruknya rasanya asam.
Tak hanya itu, dalam keluarga pun Sule mengaku mendapat didikan paling keras dari ayahnya dibandingkan saudara-saudara yang lain.
"Dididiknya luar biasa. Gue paling disiksa juga, kan, sama orangtua," kata Sule dalam kanal YouTube Trans 7, seperti dikutip Kompas.com, Jumat (15/5/2020).
Salah satu contohnya, dulu Sule hanya mendapatkan uang jajan Rp 50 dari ayahnya.
"Jadi kalau anak SD dikasih uang cuma Rp 150, itu gede waktu itu. Nah, gue tuh cuma dikasih Rp 50," ujar Sule.
"Terus gue bertanya dong, 'Abah, kenapa yang lain dikasih Rp 150 kok saya cuma 50 perak?'. Terus Abah cuma bilang begini, 'itu bagaimana caranya, dari duit Rp 50 jadi duit Rp 150'," lanjutnya.
Berangkat dari ucapan ayahnya tersebut lah, Sule memutar otak dan mulai berjualan sehingga mengelola uang Rp 50 tersebut menjadi Rp 150.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR