"Rokok masih menjadi tertuduh utama penyebab risiko kanker paru," jelas Prof. dr. Elisna Syahruddin, PhD, Sp.P(K), Ketua Pokja Kanker Paru PDPI.
Sedangkan polusi udara sendiri masih bisa dikontrol tergantung dengan lingkungan dimana tempat kita tinggal.
Sedangkan asap rokok tidak akan bisa dikontrol jika orang tersebut tidak memiliki kesadaran dari diri sendiri.
Pasalnya orang yang merokok akan secara sadar menghembuskan asapnya dan tahu akan bahayanya namun tetap masih sulit berhenti.
Hal tersebutlah yang membuat kanker paru-paru lebih mudah bersarang ditubuh seorang perokok.
Prof. dr. Elisna Syahruddin, PhD, Sp.P(K) berharap, agar masyarakat kini sadar tentang faktor penyebab yang bisa menyebabkan kanker paru.
Dengan cara menerapkan pola hidup yang lebih sehat dan jauh dari asap rokok.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR