Nakita.id - Selama masa pandemi Covid-19, tubuh memang harus selalu dalam kondisi yang fit.
Pemerintah bahkan berulang kali mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri agar terhindar dari penularan Covid-19.
Jika kekebalan tubuh lemah, maka sistem kekebalan akan kesulitan melakukan tugasnya dan akibatnya rentan tertular virus corona, flu, pilek, atau infeksi lainnya.
Ada makanan-makanan yang sebaiknya dikonsumsi untuk meningkatkan imun.
Namun ada juga makanan yang sebaiknya dihindari.
Baca Juga: 5 Jenis Makanan Ini Ampuh Tingkatkan Imun Tubuh dan Mencegah Penularan Covid-19
Berikut ini 15 makanan yang sebaiknya dihindari agar sistem imun kuat, dilansir Eat This, Jumat (19/6/2020).
1. Roti tawar
Roti tawar adalah penyebab utama untuk menekan sistem kekebalan, menurut Dr Josh Axe, DNM, CNS, DC, pendiri Ancient Nutrition dan DrAxe.com.
"Roti tawar, biskuit, kue, roti gulung, dan lain-lain. Yang dibuat dengan tepung terigu cenderung tinggi kalori dan rendah nutrisi. Sehingga dapat berkontribusi pada penambahan berat badan dan risiko yang terkait dengan obesitas/resistensi insulin," kata Axe.
Axe mengatakan produk yang dibuat dari biji-bijian olahan seperti roti tawar juga cenderung mengandung aditif yang dapat menganggu sistem kekebalan tubuh.
Bagi orang yang tidak dapat mentolerir gluten, itu bisa menjadi tekanan bagi seluruh sistem kekebalan.
Selain itu, roti tawar juga dapat menyebabkan peradangan dan mengurangi kemampuan tubuh untuk melindungi atau menyembuhkan dirinya sendiri menurut Pelatih Bersertifikat XPS, FMT, dan NASM, CJ Hammond.
"Ketika sistem kekebalan hanya sedikit menyebar untuk mengatur dan mencegah peradangan atau melawan penyakit, itu tidak akan memungkinkan tubuh untuk menggunakan sistem kekebalan secara maksimal," kata Hammond.
2. Permen
Bukan rahasia lagi bahwa permen belum tentu yang paling sehat untuk Moms, tetapi sebenarnya tidak ada yang lebih buruk bagi sistem kekebalan Moms selain permen.
Baca Juga: Meskipun Belum Ada Obatnya, Ternyata Ini yang Ampuh Menyembuhkan Pasien Covid-19
"Gula merusak sistem kekebalan Anda, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang," kata pakar nutrisi dan penulis Beating Sugar Addiction For Dummies, Dan DeFigio.
Dia mengutip penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi gula dapat menghambat kemampuan sel untuk menyerang bakteri asing.
DeFigio mengatakan efek ini terjadi dengan cepat setelah makan gula dan berlangsung selama beberapa jam setelahnya.
"Jika Anda makan makanan manis beberapa kali sehari, Anda menjaga sistem kekebalan Anda dalam keadaan tertekan hampir terus-menerus," kata dia.
Jika dipertahankan dalam jangka panjang, kata Pelatih Kesehatan Holistik Kerri Axelrod itu, diet tinggi gula juga dapat menghancurkan flora usus yang semakin menekan sistem kekebalan.
"Flora bakteri yang tidak seimbang dengan, misalnya, terlalu banyak patogen oportunistik, dapat menggeser sistem kekebalan ke keadaan peradangan yang meningkat," katanya.
3. Kismis
Kismis dan buah kering lainnya dapat meningkatkan kadar gula.
"Bahkan jika Anda tidak makan makanan penutup atau makanan super manis, kemungkinan Anda melebihi enam sendok teh gula tambahan yang disarankan per hari untuk wanita dan sembilan sendok teh untuk pria," ujar Samantha Cassetty, MS, RD, nutrisi dan ahli kesehatan.
4. Jus buah
Menurut Axe jus buah adalah penyebab lain dari tambahan gula yang bisa sangat bermasalah.
"Minuman seperti soda, jus, teh manis, atau minuman berenergi telah dikaitkan dengan dampak negatif pada kesehatan kardiometabolik, risiko diabetes, berat badan, dan obesitas menurut penelitian terbaru, bahkan risiko kanker," katanya.
5. Pisang mentah
Bahkan gula alami dalam buah-buahan dapat berdampak negatif pada sistem kekebalan dan kesehatan usus.
Apalagi pada buah-buahan yang masih mentah.
Ahli Kesehatan & CEO di Eu Natural Vinay Amin menjelaskan pisang serta buah dan sayuran mentah lainnya, dapat mengandung protein dalam jumlah tinggi yang disebut lektin.
"Studi menunjukkan bahwa lektin dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan menghambat produksi flora usus," kata Amin.
Lalu, lanjutnya, ini melemahkan penghalang usus, dinding usus yang melindungi tubuh dari racun dan bakteri berbahaya.
6. Soda
Meskipun semua bentuk gula dapat menimbulkan masalah pada sistem kekebalan, soda mungkin penyebab terburuknya.
Selain sarat dengan gula, soda juga diisi dengan pewarna buatan yang menurut seorang ahli diet untuk Sovereign Laboratories Alicia Galvin, RD, dapat berdampak negatif pada lapisan pencernaan.
Baca Juga: Rajin Kumur Dinilai Bisa Cegah Penularan Covid-19, Benarkah?
Hammond menambahkan bahwa minuman berkarbonasi sering kali mengandung fosfor.
Fosfor dapat menyebabkan penipisan kalsium dari sel melalui ginjal.
Karena kalsium memainkan peran penting dalam aktivasi sel dalam sistem kekebalan, kalsium yang rendah berarti kekebalannya rendah.
7. Tahu
Meskipun banyak yang menganggap tahu sebagai makanan yang sehat, ini bisa menjadi masalah karena sejumlah alasan, termasuk konsentrasi asam lemak omega-6 yang tinggi.
Lemak ini telah dikaitkan dengan peningkatan respons peradangan dalam tubuh, terutama bila tidak seimbang dengan asam lemak omega-3 yang ditemukan pada ikan dan beberapa kacang-kacangan serta biji-bijian.
"Anda sama sekali tidak perlu menghilangkan tahu, tetapi Anda harus berpikir dua kali sebelum menjadikannya makanan pokok setiap kali makan," kata Amin.
Axe menambahkan kedelai juga merupakan alergen yang umum.
Meskipun mungkin tidak menjadi masalah bagi semua orang, hal itu dapat membebani orang yang rentan terhadap masalah usus dan autoimun.
"Ketika seseorang makan alergen, sistem kekebalannya mungkin bereaksi berlebihan dengan memproduksi antibodi yang dimaksudkan untuk 'menyerang' alergen tersebut," katanya.
Namun antibodi ini dapat merusak organ orang itu sendiri, menyebabkan berbagai gejala.
8. Keripik kentang
Keripik kentang juga merupakan mimpi buruk sistem kekebalan.
Tidak hanya karena digoreng dengan minyak sayur, tetapi juga tinggi garam.
Menurut penelitian terbaru dari University of Bonn makanan yang tinggi garam dapat menyebabkan penurunan kekebalan.
9. Makanan cepat saji
Studi yang dilakukan oleh Universitas Bonn pada tikus lalu pada beberapa relawan manusia meneliti hal ini.
Para sukarelawan mengonsumsi enak gram garam tambahan per hari (kandungan garam dari dua makanan cepat saji) dan menunjukkan penurunan kekebalan yang nyata.
10. Bir
Alkohol seperti bir dan anggur dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi, menurut Dr. Branin.
"Penggunaan alkohol kronis sebenarnya mengganggu fungsi normal dari semua aspek respons imun adaptif," katanya.
Dia menjelaskan, alkohol juga meningkatkan hormon stres kortisol, gula darah, dan insulin.
Ketiganya dapat berdampak negatif pada fungsi kekebalan ketika meningkat.
11. Keju yang dipasteurisasi
Produk susu merupakan pembentuk lendir bagi kebanyakan orang, menurut Dr Branin.
Itu dapat membuat lebih rentan terhadap flu atau pilek.
Produk susu juga dapat menyebabkan peningkatan peradangan dan menghambat respons kekebalan.
12. Keju susu mentah
Ahli gizi di Truism Fitness Jamie Hickey menjelaskan bahwa produk susu mentah pun mengandung hormon bermasalah seperti estrogen dan progesteron.
"Proses pasteurisasi membunuh semua hormon apakah itu sintetis atau alami," kata Hickey.
Dia juga mencatat bahwa dalam produk susu mentah, hormon-hormon ini berada pada konsentrasi tertinggi, karena belum melalui proses pembuatan apa pun.
13. Daging merah
Menurut Dr. Cabeca makanan tinggi asam seperti daging merah dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
"Ketika Anda mengonsumsi terlalu banyak makanan asam, beban pH tubuh Anda secara keseluruhan akan menjadi asam," katanya.
Dia juga mengatakan ketika kandungan asam itu tetap tinggi, mineral seperti magnesium, kalsium, kalium, dan bikarbonat menjadi rendah.
Itu berdampak buruk bagi kesehatan.
Daging merah juga kaya akan asam lemak omega-6 dan karena itu menimbulkan peradangan ganda.
14. Hotdog
Menurut Axe hotdog atau sosis panggang tinggi asam, tinggi garam, dan melalui pemrosesan.
Hal itu merupakan masalah besar bagi sistem imun.
"Konsumsi tinggi daging yang diawetkan dan diproses seperti bacon, salami, cold cuts, dan hot dog telah dikaitkan dengan hasil kesehatan yang negatif seperti risiko lebih tinggi untuk beberapa jenis kanker," katanya.
Dia menjelaskan daging olahan dapat mengandung bahan kimia berbahaya seperti polisiklik aromatik hidrokarbon yang terbentuk selama proses memasak/pembuatan.
Biasanya itu tinggi garam, nitrat, dan zat aditif lainnya yang dapat menyebabkan stres oksidatif.
15. Sarapan sereal
Sebagian besar sereal sarapan tinggi gula dan rendah serat, kombinasi bermasalah untuk sistem kekebalan tubuh, menurut Axelrod.
"Serat larut meningkatkan produksi protein interleukin-4, yang merangsang sel-T tubuh yang melawan infeksi," katanya.
Dia mengungkapkan, serat juga menyediakan makanan utama bagi bakteri menguntungkan di usus Anda untuk berkembang.
Selain itu, untuk tetap menjaga agar terhindar dari Covid-19, kita juga harus tetap #IngatPesanIbu dan menerapkan 3 M yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjauhi kerumunan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Simak, Ini 15 Makanan yang Sebaiknya Dihindari agar Sistem Imun Kuat"
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR