Selain itu, sebuah tim peneliti India-Amerika dari University of Illinois dan Universitu of Utah juga mencoba mengembangkan obat kanker, termasuk kanker paru-paru, payudara, dan lain-lain.
Obat kanker yang mereka kembangkan terbuat dari kunyit, bahan yang mudah ditemui di Indonesia.
Proses yang mereka kembangkan memungkinkan kurkumin, bahan aktif dalam kunyit, untuk membunuh sel kanker.
Kurkumin memang telah lama diketahui menunjukkan sifat anti-kanker.
Penggunaan rempah-rempah itu sebagai obat karena sifat anti-peradangan dan antioksidannya yang kuat.
Sayangnya, kelarutan kunyit dalam air telah menghambat aplikasi klinis kurkumin untuk pengobatan kanker.
Padahal, obat harus larut dalam air. Karena jika tidak, ia akan sulit mengalir melalui aliran darah.
"Manfaat obat kurkumin dapat sepenuhnya diambil jika masalah kelarutannya terselesaikan," ungkap Dipanjan Pan, pemimpin penelitian ini, dikutip dari Hindustan Times.
Pan bekerja sama dengan Peter Stang dari University of Utah.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | Hindustan Times |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR