Bersama-sama, mereka mengembangkan cara membuat kurkumin larut dan mengantarkannya ke tumor untuk membunuh sel kanker.
Mereka juga mengombinasikan kurkumin dengan platinum. Itu karena platinum saat ini merupakan agen terapi kanker yang umum digunakan di klinik.
"Kimia mutakhir mengarah ke struktur hierarkis terakit otomatis yang mendorong kelarutan kurkumin dan secara bersamaan memberikan simulasi pengantaran agen anti-kanker, yaitu platimun," kata Pan.
"Efek terapi gabungan ini bertujuan mematikan sel kanker," tegasnya.
Tim tersebut kemudian melaporkan temuannya dalam Proceedings of National Academy of Sciences.
Dalam laporannya, mereka mengatakan, "(Penggunaan platinum) tidak hanya memungkinkan kelarutan kurkumin, tetapi terbukti 100 kali lebih efektif dalam mengobati berbagai jenis kanker seperti melanoma dan kanker payudara daripada menggunakan keduanya secara terpisah."
"Hasil kami menunjukkan bahwa kurkumin bekerja sepenuhnya sinkron dengan platinum dan memberikan efek sinergis untuk menunjukkan sifat anti-kanker yang luar biasa," tegas laporan tersebut.
Tim ini juga menjelaskan cara kerja kombinasi kurkumin dan platinum adalah dengan memecah DNA sel kanker.
Penemuan kunyit ini menjadi kabar gembira, terutama pada pasien kanker karena ada pengobatan alternatif yang dapat membantu penyembuhan penyakit kanker.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | Hindustan Times |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR