Bahkan, menurut dia, olahraga dengan intensitas tinggi malah bisa menurunkan imunitas sehingga seseorang lebih rentan terserang penyakit.
Maka dari itu, Dokter anggota Perhimpunan Dokter Speislais Kedokteran Olahraga (PDSKO) itu pun menganjurkan, olahraga sebaiknya dilakukan dengan intensitas sedang.
Olahraga kategori ini dapat ditandai dengan kondisi seseorang yang masih bisa berbicara meski terengah-engah saat melakukan aktivitas fisik.
Sementara, olahraga intensitas tinggi dapat membuat seseorang sulit atau tak bisa bicara saat melakukan aktivitas fisik.
Baca Juga: Jangan Dulu Merasa Bersih, Nyatanya Virus Corona Dapat Bertahan Pada Pakaian dan Sepatu yang Dipakai Saat ke Luar Rumah, Hati-hati!
"Penilaian olahraga ini juga bisa dilakukan dengan melihat kondisi tubuh masing-masing setelah melakukan latihan fisik," jelas Dokter pemilik Slim + Health Sports Therapy di Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu.
Jika tubuh merasa bugar, kata dia, intensitas olahraga yang dilakukan tersebut artinya sudah baik.
Sedangkan apabila tubuh malah merasa sakit, olahraga yang baru dijalani sudah terlalu berat atau tinggi dan harus dikurangi intensitasnya.
dr. Michael menjelaskan, penilaian olahraga juga bisa dilakukan secara objektif dengan menghitung denyut jantung atau heart rate saat berolahraga.
Baca Juga: Belajar Online Tidak Hanya Menjadi Tantangan bagi Siswa dan Orangtua, Pendidik Juga
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR