Nakita.id - Pandemi virus corona di Indonesia bukannya turun malah semakin merangkak naik, padahal sampai Desember hari ini Indonesia sudah memasuki bulan ke-9.
Sejak pertama kali Indonesia terpapar virus corona pada Maret lalu, total sudah ada 500 ribu pasien Covid-19 yang terdata.
Hal ini sangat masih mengkhawatirkan apalagi saat akan mengalami pergantian tahun seperti ini.
Libur dan cuti dikhawatirkan membuat lonjakan jumlah pasien Covid-19 semakin bertambah.
Sangat berisiko
Epidemiolog dari Universitas Airlangga Windu Purnomo menyebut, masyarakat Indonesia masih akan menjumpai sederet momentum yang memungkinkan terjadinya penularan.
Baca Juga: Bak Sebuah Firasat, Ririn Ekawati Ungkap Hal Ini Sebelum Ibunda Meninggal Dunia karena Covid-19
Mulai dari Pilkada Serentak 9 Desember 2020, libur panjang akhir dan awal tahun, hingga pembukaan kembali sekolah di Januari 2021.
"Peristiwa-peristiwa itu jelas sangat berisiko meningkatkan penularan," kata Windu saat dihubungi, Selasa (1/12/2020).
Pihaknya pun memberikan sejumlah saran, khususnya kepada Pemerintah. Yaitu agar momentum-momentum yang sudah terjadwal tersebut dapat diantisipasi.
Sehingga tidak makin memperparah meningkatkan penyebaran virus corona penyebab Covid-19 di Indonesia.
1. Pilkada serentak
Pada momentum Pilkada Serentak, Windu menyarankan agar petugas yang ada di TPS harus berusia di bawah 60 tahun, tidak memiliki penyakit penyerta, bukan ibu hamil, dan harus melakukan uji PCR sebelumnya.
Baca Juga: Jangan Mudah Percaya! Ini 8 Hoaks Tentang Covid-19 yang Moms Harus Waspadai
Shopee Bersama Tasya Kamila dan Bittersweet by Najla Ceritakan Dampak Positif Inovasi dalam Berdayakan Ekosistem
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR