Para ilmuwan akhirnya mengumpulkan hasil dari sembilan penelitian terbaru dengan hampir 50.000 pria dan wanita memakai akselerometer.
Para relawan studi ini berusia paruh baya atau dewasa yang lebih tua dan tinggal di Eropa atau Amerika Serikat.
Dengan menggabungkan dan menyusun data sembilan studi, para ilmuwan menemukan bahwa sebagian besar dari mereka banyak duduk dalam kesehariannya, rata-rata menghabiskan hampir 10 jam sehari.
Selain itu, banyak dari mereka yang hampir tidak bergerak atau melakukan olahraga moderat, umumnya jalan kaki, selama dua atau tiga menit.
Setelah sekitar satu dekade, para peneliti memeriksa daftar kematian orang-orang yang mengikuti studi, kemudian mulai membandingkan gaya hidup dan masa hidup.
Para peneliti membaginya menjadi tiga, berdasarkan seberapa banyak partisipan bergerak dan duduk.
Temuan menunjukkan bahwa sepertiga daftar orang dengan durasi duduk terlama dan sepertiga daftar orang dengan aktivitas fisik terendah memiliki risiko kematian dini sekitar 260 persen, dibandingkan mereka yang sedikit duduk dan banyak bergerak.
Dalam hal ini peneliti juga mencatat perilaku merokok, massa tubuh dan faktor lainnya yang mungkin memengaruhi.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR