Melansir WebMD, selain gejala viruss corona yang telah disebut di atas, batuk dan pilek juga sering terjadi di antara anak-anak yang positif terinfeksi virus corona.
Tetapi, para peneliti tidak menganggapnya sebagai gejala virus corona, karena keluhan tersebut juga muncul pada anak-anak yang hasil tesnya negatif.
"Banyak gejala serupa influenza, seperti batuk, pilek, dan sakit tenggorokan yang sama, pada anak-anak yang dites negatif untuk SARS-CoV-2," ujar McAlister.
Baca Juga: Ingin Tetap Gunakan Hak Suara dan Datang ke TPS Saat Pandemi Covid-19 dengan Aman? Ini Caranya
Penemuan yang telah dipublikasikan dalam Canadian Medical Association Journal ini menunjukkan, bahwa administrator kuesioner skrining untuk sekolah atau tempat penitipan anak mungkin ingin mempertimbangkan untuk menilai kembali gejala yang mereka skrining, sehingga hanya memasukkan gejala yang paling terkait erat dengan hasil positif infeksi virus corona.
Dalam penelitian ini, mereka menilai gejala di antara lebih dari 2.400 anak di provinsi Alberta, Kanada, yang dites Covid-19 antara 13 April hingga 30 September 2020.
Para peneliti menemukan, kehilangan bau atau rasa tampak tujuh kali lebih tinggi pada anak-anak dengan Covid-19; sakit perut lima kali lebih mungkin, dan sakit kepala dua kali lebih mungkin.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR