Perubahan kadar hormon reproduksi dalam tubuh membuat dorongan seksual meningkat.
Secara tak sadar, Moms akan merasa lebih seksi, centil, lebih ramah, dan lebih cepat terangsang selama masa subur (ovulasi).
Percayalah, perubahan mood yang alami ini merupakan alarm biologis untuk mengingatkan kapan harus berintim-intim.
6. Payudara mengencang dan bibir vagina membesar
Jelang proses pelepasan sel telur, tubuh akan mempersiapkan payudara untuk memproduksi ASI.
Persiapan ini ditandai dengan payudara yang terasa bengkak, agak nyeri jika tersentuh.
Peningkatan kadar hormon reproduksi dalam tubuh juga memengaruhi vagina.
Jelang ovulasi, pembuluh darah di alat kelamin terisi penuh oleh darah.
Ini menyebabkan labia minora (bibir dalam) dan labia mayora (bibir luar) vagina menjadi lebih sensitif dan lebih besar dari biasanya.
Tak hanya payudara dan alat kelamin, sebagian perempuan juga merasa pembengkakan terjadi di seluruh bagian tubuh.
BACA JUGA: Ingat Anak Kecil Lucu di Film Kuch Kuch Hota Hai? Begini Dia Sekarang
7.Raba mulut rahim
Mendekati masa ovulasi, posisi mulut rahim akan terasa tinggi, terbuka lebar, dan lebih basah.
Untuk mengetahui keadaan mulut rahim, kalau mau, masukkan jari telunjuk dan tengah ke dalam vagina.
Bila diraba, mulut rahim terasa lebih lunak daripada biasanya.
Ini disebabkan volume darah sedang meningkat dalam pembuluh-pembuluh darah di mulut rahim.
Saat masa subur (ovulasi) berlangsung, mulut rahim ini akan semakin sulit diraih.
8.Perhatikan perubahan mood.
Menuju masa subur (ovulasi), emosi Moms akan naik turun.
Atau dengan kata lain, Moms jadi lebih moody.
Ini terjadi karena di dalam tubuh terjadi peningkatan dan penurunan kadar hormon reproduksi, estrogen dan progesteron.
Biasanya masa subur tertinggi ditandai dengan emosi dan tenaga yang meningkat pada hari-hari di tengah dua siklus menstruasi.
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR