Nakita.id - Saat Moms melihat bayi 4 bulan tidur tengkurap, biasanya kita segera memperbaiki posisinya menjadi telentang.
Sebagian besar ahli kesehatan anak dan dokter anak di Amerika tidak menganjurkan posisi tidur tengkurap.
Apalagi mengingat semakin tingginya risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom kematian bayi mendadak.
Rentang usia paling rawan untuk tidur tengkurap adalah saat bayi baru berusia 1-4 bulan.
Dari beberapa penelitian, angka sindrom bayi meninggal mendadak terbukti lebih tinggi pada bayi tidur tengkurap.
Salah satu teori menyebutkan bahwa bayi yang tidur tengkurap akan memberi tekanan pada rahang, sehingga mempersempit saluran pernapasan.
Teori lainnya mengatakan, bayi dalam sindrom tersebut menghirup kembali udara yang telah dikeluarkannya.
Hal ini membuat kadar oksigen pada tubuh bayi turun, sementara karbon dioksida meningkat.
Akhirnya, tubuh bayi menjadi kekurangan oksigen dan memicu sindrom kematian bayi mendadak.
Baca Juga: Ada Bahaya Bayi Tidur Tengkurap Jika Tidak Diawasi, Namun Ini Manfaatnya Tengkurap untuk Si Kecil
Namun, tidak selamanya bayi tidur tengkurap berbahaya. Seiring perkembangan usia, maka kemampuan bayi mengendalikan tubuhnya juga akan meningkat.
Sekitar usia lima bulan, bayi akan mulai bisa menggulingkan tubuh ke arah depan atau belakang.
Baca Juga: Apakah Aman Bayi Tidur Tengkurap? Berikut Hal-hal yang Harus Moms Ketahui dan Perhatikan
Pada usia ini, tidak mustahil bayi mengubah sendiri posisi tidur menjadi tengkurap.
Risiko SIDS masih dianggap tinggi, hingga bayi berusia 12 bulan. Untuk itu, disarankan tetap menidurkan bayi dalam posisi tidur telentang hingga usia satu tahun.
Pastikan untuk menjaga agar mulut dan hidungnya tidak terhalang oleh benda-benda yang bisa menutupi wajahnya.
Sebagian orang tua khawatir, bayi tidur telentang dapat tersedak ataupun menelan muntah yang seharusnya dikeluarkan.
Baca Juga: Duh, Bayiku Senang Tidur Tengkurap! Amankah?
Namun, organisasi kesehatan anak asal Amerika menegaskan bahwa tidak tampak adanya peningkatan risiko tersebut pada bayi yang tidur telentang.
Bagaimana jika bayi tidur dalam posisi miring? Hal ini juga tidak disarankan oleh para ahli, sebab tetap ada risiko bayi akan bergerak selama tidur.
Baca Juga: Moms, Bayi Umur di Atas Setahun, Tidur Tengkurap Banyak Manfaat
Saat bayi tidur telentang, ada kemungkinan pertumbuhan rambut bagian belakang kepala menjadi terhambat, hingga tampak botak.
Namun, tak perlu khawatir, kondisi ini dapat diatasi dengan sesekali mengganti posisi tidur bayi di bawah pengawasan, atau dengan tummy time, yaitu bermain dalam posisi tengkurap.
Posisi ini juga bisa mencegah perubahan bentuk kepala bayi menjadi tidak rata.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | babycenter.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR