Pasalnya, apabila digunakan secara tidak tepat, antibiotik justru bisa menimbulkan resistensi antibiotik.
Hari mengatakan resistensi antibiotik adalah keadaan ketika bakteri penyebab penyakit yang seharusnya mati saat diberi antibiotik, malah tumbuh dan semakin berkembang.
“Misalnya, seseorang yang terlalu sering minum antibiotik di luar rumah sakit. Saat masuk rumah sakit lalu diterapi dengan antibiotik, bakteri penyebab penyakit justru berulah. Bakteri baiknya mati semua. Bakteri jahat justru tumbuh,” ujarnya.
Resistensi antibiotik dapat terjadi ketika kita mengonsumsi antibiotik tanpa mengikuti aturan yang dianjurkan dokter.
Menggunakan antibiotik tanpa mematuhi takaran, jadwal, dan panjangnya periode obat tersebut harus dihabiskan bisa meningkatkan resiko resistensi antibiotik pada tubuh kita.
Selain itu, resistensi antibiotik juga bisa dikarenakan akibat penggunaan jumlahnya yang terlalu banyak atau terlalu sering diminum.
Jika antibiotik diberikan secara serampangan, bakteri baik bisa ikut terbunuh.
Baca Juga : 8 Manfaat Jahe Kering Salah Satunya Menyembuhkan Diare, dan Ini Cara Membuat Minuman Jahe Ala Racikan Rumah
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR