Tabloid-Nakita.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Anies Baswedan baru saja meresmikan PAUD KM "0", yang akan menjadi PAUD percontohan nasional. PAUD KM "0" ini berlokasi di Kompleks Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, demikian disampaikan di akun Facebook Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Ruangan-ruangan di PAUD KM "0" terbagi menjadi ruangan yang tematik, antara lain ruang seni dan kreatif yang dilengkapi dengan berbagai mainan yang merangsang kreativitas anak, area bermain peran yang dilengkapi dengan pakaian anak dari berbagai profesi/pekerjaan dan peralatannya, ruang musik dengan berbagai alat musik tradisional maupun modern, area balok dan gerak, hingga area basah, di mana anak-anak dapat bermain air di kolam kecil serta bermain pasir.
Selain itu ada juga ruang anak usia 1-2 tahun, ruang anak usia 2-3 tahun, ruang Pra SD, ruang tidur, ruang bayi, ruang laktasi, ruang ibadah, dan ruang makan. Menyenangkan sekali, kan? Baca juga tentang pendidikan, teknologi, keuangan, informasi, dan sebagainya di website Nawasiana.
Beberapa hal yang bisa dicontoh dari PAUD KM “0” adalah fasilitas dan kebijakan PAUD. "Ada studi bandingnya, termasuk soal permainan-permainan terbarunya. Bahkan tim Kemendikbud juga membandingkan dengan PAUD terbaik yang ada di Indonesia," ujar Mendikbud.
Sedangkan untuk kebijakan, PAUD KM “0” tidak mengajarkan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) kepada anak-anak. Hal itu sesuai dengan Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.
PAUD ini merupakan pengembangan total (diperbesar dan diperlengkap) dari PAUD yang sudah belasan tahun berdiri di Kantor Kementerian. Konsepnya adalah sebagai tempat penitipan anak untuk orangtua yang bekerja di Kemdikbud, namun dengan tambahan aktivitas bermain yang terarah. Anak masuk pukul 08.00 dan pulang pukul 16.00 sesuai dengan jam kerja orangtua. Anak mendapat makan pagi, makan siang, dan snack sore. Bahkan anak-anak bisa tidur siang dan mandi sebelum pulang.
Menanggapi berbagai komentar dari para pembaca, Kemdikbud mengatakan bahwa sejak belasan tahun yang lalu PAUD ini juga menerima siswa yang bukan dari karyawan Kemdikbud. Terutama, pekerja di seputar lingkungan Senayan. Hanya saja, dengan terbatasnya jumlah siswa yang dapat ditampung, PAUD KM "0" tidak dapat memenuhi permintaan yang lebih tinggi dari ruang yang tersedia.
Bermula dari PAUD Kemdikbud ini, beberapa gedung perkantoran lain lantas mencoba menerapkan hal serupa. Di antaranya Sekretariat DPR, Kementerian Kesehatan (yang meliputi rumah sakit dibawah Kemenkes), Badan Penanggulangan Bencana Nasional, dan Badan Pemeriksa Keuangan.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
KOMENTAR