5. Menggunakan pertanyaan tertutup
Sebagai contoh, anak bercerita dirinya berkelahi dengan teman sebangkunya.
Dibanding Moms bertanya,"Apakah kau yang memulai pertengkaran? Sudah minta maaf atau belum?" lebih baik mengatakan, "Coba ceritakan apa yang terjadi".
Pertanyaan tertutup juga menutup kesempatan Moms untuk terhubung dengan Si Kecil, mempelajari emosi dan pandangan mereka sebagai seseorang yang mengalami konflik melalui apa yang ia ceritakan lebih jelas.
Hal terpenting, peduli dan empati dengan emosi anak merupakan kunci dari menjaga hubungan yang baik antara orangtua dan dunia mereka. (*)
Source | : | psychcentral.com |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR