Nakita.id - Bagi Moms yang pernah mengalami persalinan caesar atau pun mungkin akan melahirkan dengan cara tersebut, sebaiknya lakukan persiapan dengan baik.
Persiapan menjelang caesar bisa dilakukan melalui pembekalan untuk Moms dan Dads.
Baca Juga: 4 Cara Jitu Untuk Merawat Jahitan Caesar Agar Terhindar dari Infeksi
Bagi Moms yang pernah mengalami persalinan caesar atau pun mungkin akan melahirkan dengan cara tersebut, sebaiknya lakukan persiapan yang baik.
Memang, banyak sekali rumor dan mitos yang beredar tentang operasi Caesar.
Untuk itu, yuk kenali mitos operasi Caesar yang selama ini dikhawatirkan calon Moms agar lebih tenang.
Baca Juga: Bagaimana Proses Melahirkan Caesar? Ini Penjelasan Dokter Obgyn dari Awal Sampai Selesai
1. Sekali melahirkan caesar, selamanya akan caesar
Mitos ini pun tidak tepat. Jika tidak ada masalah kesehatan, baik pada ibu maupun pada janin, Bunda masih bisa melahirkan normal setelah operasi caesar, kok.
Namun, memang ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, seperti jarak kehamilan, alasan dilakukan operasi caesar sebelumnya, kondisi janin dan ibu, serta riwayat kesehatan ibu.
2. Operasi caesar menunda proses menyusui
Anggapan ini tentunya kurang tepat, karena saat melahirkan dengan operasi caesar, ada pilihan metode pembiusan yang akan dilakukan.
Baca Juga: Baru Saja Melahirkan Caesar Seperti Irish Bella? Ini 4 Cara Agar Luka Jahitan Cepat Kering
Jika dilakukan bius total, mungkin pemberian ASI baru bisa dilakukan saat ibu sadar penuh. Namun, bukan berarti Moms jadi batal menyusui, kan?
Selain itu, sebagian besar operasi caesar biasanya menggunakan bius sebagian atau epidural yang hanya membuat area pinggang ke bawah mati rasa.
Bius epidural akan membuat bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar boleh langsung ditaruh di dada ibu, untuk melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) layaknya melahirkan normal.
IMD yang dilakukan pada operasi caesar sedikit berbeda dengan melahirkan normal.
Pada persalinan normal, bayi akan diletakkan di perut ibu. Sedangkan pada operasi caesar, bayi akan diletakkan di dada.
3. Gagal menjadi ibu karena tidak merasakan sakitnya melahirkan
Mitos melahirkan caesar yang satu ini tentu tidak benar, karena baik ibu melahirkan normal maupun caesar sama-sama merasakan sakit.
Bedanya, sakit melahirkan normal terjadi saat proses persalinan, sedangkan sakit melahirkan caesar dirasakan setelah proses persalinan atau setelah efek bius hilang.
Bahkan, ibu yang melahirkan dengan operasi caesar bisa mengalami rasa nyeri yang lebih lama, lho.
Bunda yang melahirkan normal dan caesar pun tetap mengalami nifas, dan memiliki risiko mengalami baby blues syndrome, depresi pascamelahirkan, dan infeksi.
4. Bayi yang lahir secara caesar rentan sakit
Keyakinan ini tak sepenuhnya salah. Bayi yang lahir secara caesar memang lebih berisiko mengalami gangguan pernapasan, terlebih jika proses persalinannya dilakukan sebelum usia kehamilan 39 minggu.
Hal ini karena proses pematangan paru dan proses persalinan normal bisa membantu bayi mengeluarkan cairan dari paru-parunya.
Namun, kesehatan bayi tidak sepenuhnya bergantung pada pilihan proses persalinan yang dilakukan.
Hal ini dikarenakan ada banyak faktor lain yang juga memengaruhi, mulai dari proses menyusui, imunisasi, hingga gaya dan pola hidup sehat yang dijalani bayi ke depannya.
Mulai saat ini, jangan langsung percaya jika mendengar mitos melahirkan caesar ya, Moms.
Baik melahirkan normal maupun caesar sama-sama memiliki keuntungan dan kerugian.
Jika Moms masih ragu dan bingung, berkonsultasilah dengan dokter untuk menentukan proses persalinan yang terbaik bagi kita dan Si Kecil.
Source | : | mayoclinic.org |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR