Dalam liputan khusus yang dilakukan Nakita.id ini dr. Ratna juga menjelaskan, dari penelitian yang dipercaya saat ini adanya faktor plasenta pada ibu hamil dengan preeklamsia memiliki pembuluh darah yang tidak berfungsi dengan normal.
Ini akan mengakibatkan pembuluh darah terbentuk lebih sempit dan memiliki reaksi terhadap hormon yang berbeda, sehingga menyebabkan aliran darah dapat masuk ke plasenta menjadi terbatas.
Kondisi ini juga akan melepaskan produk zat stress dan radikal bebas yang merugikan dan masuk ke sirkulasi darah Ibu.
Serta mengganggu sirkulasi metabolisme maupun merusak sel-sel darah serta organ-organ Moms seperti mata, jantung, hati, ginjal dan lain-lain dari Moms.
Baca Juga: Hari Preeklamsia Dunia :Tes Diagnosis Preeklamsia Selamatkan Ibu & Janin Dari Keracunan Kehamilan
Risiko yang ditimbulkan dari preeklamsia
Menurut Dr. dr. Adon, preeklamsia yang tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan terjadinya eklamsia atau kejang.
Preeklamsia itu suatu kondisi sebelum kejang, kemudian kalau kejang itu eklamsia.
Eklamsia ini bisa membuat Moms mengalami penurunan kesadaran, tidak bisa bernapas dengan baik maka oksigen ke bayi pun akan berkurang.
Sehingga jika terjadi kejang yang berulang-ulang maka akan berakhir dengan kematian janin di dalam kandungan karena kekurangan oksigen.
Baca Juga: Ini Manfaat Cokelat untuk Ibu Hamil, Dari Mencegah Preeklamsia Hingga Mengurangi Risiko Keguguran
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR