Nakita.id - Penyebab keguguran yang sering terjadi adalah pertanyaan umum yang selalu dilontarkan pasangan yang baru saja kehilangan janinnya.
Keguguran memang menjadi peristiwa yang menyedihkan dan menghancurkan hati Moms dan Dads.
Impian menjadi orangtua jadi harus terkubur karena Moms mengalami keguguran.
Sebenarnya Moms tak sendirian. Di luar sana juga banyak Moms mengalami keguguran.
Baca Juga: Pernah Keguguran Bisa Jadi Penyebab Sulit Hamil? Ini Kata Ahli
Yang perlu Moms lakukan saat keguguran adalah menerima peristiwa itu dan jangan meratapinya terlalu lama.
Selebihnya, Moms juga bisa kembali konsultasi ke dokter atau spesialis kandungan tentang keguguran.
Nah, untuk Moms yang tak mau mengalami keguguran untuk pertama atau kedua kalinya, Moms dan Dads harus tahu apa penyebab keguguran yang paling sering terjadi.
Dilansir dari situs Parents yang mengambil pernyataan American Pregnancy Association, penyebab keguguran yang paling umum adalah kelainan genetik pada embrio.
Kelainan genetik pada embrio ini biasanya menyebabkan keguguran di awal kehamilan.
Tapi, Moms juga bisa mengalami faktor lain yang bisa menyebabkan keguguran di trimester kedua kehamilan.
Ya, meski kehamilan sudah memasuki usia trimester 2 Moms juga bisa mengalami keguguran.
Merangkum dari Parents, penyebab keguguran yang sering terjadi para bulan ke 2 ada 5:
Baca Juga: Ternyata Nanas Bisa Bikin Keguguran, Simak Penjelasannya
1. Kelainan kromosom
Meski tidak terlalu besar, 20 persen keguguran pada trimester 2 disebabkan karena kelainan kromosom.
Selama pembuahan, sperma dan sel telur masing-masing menyatukan 23 kromosom untuk menciptakan calon anak.
Hal ini tentu sangat kompleks sampai-sampai jika ada kesalahan kecil dapat menyebabkan kelainan genetik atau kromosom.
Selain itu, kelainan kromosom juga terjadi pada Moms usia 35-40 tahun.
Ketika Moms hamil di usia tersebut, Moms wajib berhati-hati.
Meski masih banyak diluar sana Moms yang bisa melahirkan di usia 35 tahu keatas, tapi tidak ada salahnya Moms berhati-hati.
2. Gangguan tiroid
Penyebab keguguran di trimester 2 yang lainnya adalah gangguan tiroid.
Entah itu hipotiroidisme (gangguan tiroid rendah) atau hipertiroidisme (gangguan tiroid tinggi) ini sama saja bisa menyebabkan keguuguran.
Ketika Moms mengalami gangguan tiroid rendah tubuh akan mencoba mengimbangi dengan memproduksi hormon yang dapat menekan ovulasi.
Dan ketika Moms mengalami hipertiroidisme hormon esterogen Moms akan terganggu dan membuat rahim tidak nyaman dan menyebabkan perdarahan uterus yang tidak normal.
3. Diabetes
Moms dengan penyakit bawaan diabetes juga bisa mengalami keguguran di trimester 2.
Moms yang sudah ketergantungan insulin untuk mengatasi gula darahnya akan berisiko keguguran atau risiko bayi cacat lahir.
4. Komplikasi fisik
Penyebab keguguran yang sering terjadi selanjutnya adalah masalah fisik, contohnya:
- Fibrioid uterus yang dapat mengganggu implantasi dan suplai darah ke janin.
- Wanita yang terlahir dengan septum atau kelainan rahim yang tidak umum bisa mengalami keguguran di trimester 2 atau 3.
5. Hormonal yang tidak seimbang
Terkadang, tubuh Moms tidak cukup menghasilkan hormon progesteron. Padahal, lapisan ini mampu untuk membantu lapisan rahim menopang janin dan menahan plasenta.
Ketika hormon progesteron tak cukup, Moms bisa saja mengalami keguguran.
Tentunya, hal ini tak bisa menjadi patokan tentang kehamilan Moms. Tapi penyebab keguguran yang sering terjadi di atas bisa menjadi lampu kuning bagi Moms yang sedang mengandung calon bayi.
Source | : | Parents |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR