Ia menuliskan bahwa kasus Raffi Ahmad bisa jadi bola api dan berat.
"Saya diskusi dengan beberapa kawan saya di KSP (Kantor Staff Presiden) beberapa staff Menkes dan staff ahli utama Presiden.
Begini, kasus sampean bisa berat, karena banyak orng membandingkan sampean dengan HRS, yg merupakan tsk kerumunan, ditambah Jakarta lagi PPKM, dan sampean habis menerima vaksin di istana
Apalagi di situ ada Pak Ahok. Membuat kondisi tekanan semakin berat. Bisa runyam ini bang
Undangan istana buat sampean untuk divaksin, harusnya ada briefing selama 2 mingguan jaga fisik dan protokol, karena 2 mnggu lagi divaksin
Kasus ini bisa tambah panjang, karena polisi berjanji mengusut. Dan temen saya salah satu anggota KSP akan keluarin statement di beberapa TV.
Lebih lanjut, dr Tirta juga menguraikan dari mana pihak Istana Negara tahu.
"Saya harap, kasus ini tidak berlama2, dan darimana istana tau?
Dari story temen sampean @anyageraldine, sempet dihapus, tapi kadung dicapture beberapa orng.
Saya harap semua slesai dengan cepat, dan saya akuin, sampean gentle minta maaf agar menurunkan tensi ini," tulis dr Tirta.
Source | : | |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR