Nakita.id - Reaksi alergi saat MPASI memang menjadi kekhwatiran bagi setiap orangtua.
Pasalnya memasuki fase MPASI artinya akan banyak jenis makanan yang dikonsumsi oleh Si Kecil.
Sementara semua jenis makanan tersebut pertama kalinya dikonsumsi sehingga orangtua tidak tahu jenis apa yang memungkinkan menimbulkan alergi.
Apalagi kalau orangtua sudah melihat munculnya kemerahan usai Si Kecil mengonsumsi suatu jenis makanan.
Baca Juga: Dilarang Memberi Minum! Inilah 3 Cara Mengatasi Bayi Tersedak Sesuai Anjuran Dokter Anak
Saking khawatirnya, orangtua langsung menganggap kemerahan tersebut disebabkan oleh alergi dan langsung tak lagi memberikan makanan tersebut.
"Alergi itu jangan jadi momok atau ketakutan seorang ibu untuk kasih makan ke anaknya. Baru dikasih coba sekali merah sedikit 'ih alergi' gak mau kasih lagi," jelas dr. Juliawaty Salim, Sp.A dalam wawancara eksklusifnya bersama Nakita.id.
Nyatanya kekhawatiran tersebut tidak perlu dilakukan karena ada perbedaannya antara intoleransi dan alergi terhadap makanan saat MPASI.
"Itu salah, sebenarnya kita harus bedain intoleransi atau alergi," lanjut dr. Julia.
Intoleransi
Baca Juga: 4 Jenis Alergi yang Paling Sering Diderita Anak-anak dan Perbedaan Gejalanya
Bayi yang mengalami intoleransi sangatlah wajar, karena ia belum terbiasa atau belum mengenal jenis makanan yang baru saja dikonsumsinya.
Ciri-ciri bayi mengalami intoleransi yaitu munculnya sedikit kemerahan yang artinya tidak ada di seluruh tubuh.
"Bisa aja dia merah kemudian satu dua hari menghilang," jelas dokter anak yang praktik di RS Mitra Keluarga Kemayoran.
Ketika baru muncul sedikit kemerahan dan menghilang dalam hitungan hari, dr. Julia menyarankan untuk Moms memberikan makanan tersebut kembali.
"Kita bisa lakukan provokasi ulang, kita coba lagi semakin sering coba. Biasanya dia lebih toleransi," jelasnya.
Moms bisa tunda 1-2 hari setelah muncul kemerahan dan lihat reaksi setelahnya apakah muncul reaksi yang sama, tidak ada reaksi, atau justru bertambah parah.
Apabila tidak muncul reaksi, maka dipastikan kemerahaan saat itu hanyalah intoleransi dan bisa diberikan kembali.
Alergi
Sementara untuk alergi, reaksi yang ditimbulkan bisa lebih parah.
Kemerahan yang tadinya muncul hanya di satu area menjadi bertambah parah.
"Kalau misalkan terjadi reaksi yang sama lagi seperti yang sebelumnya berarti makanan itu sebaiknya dihindari terlebih dahulu," jelas dr. Julia.
Menghindari sementara bukan berarti makanan tersebut tidak lagi bisa dirasakan oleh bayi seumur hidupnya.
Moms perlu hentikan memberikan makanan tersebut selama 2 minggu hingga 1 bulan terlebih dahulu.
Kemudian coba berikan kembali dan lihatlah reaksi yang muncul apakah sama atau lebih parah.
Kalau kembali muncul dengan reaksi serupa bahkan bertambah parah, artinya makanan tersebut benar menimbulkan alergi dan harus dihindari terlebih dahulu.
Untuk alergi sendiri biasanya ciri yang muncul seperti kemerahan di seluruh badan, muntah, hingga terjadinya saluran pencernaan seperti BAB berdarah.
"Sudah dikasih tiba-tiba merah satu badan atau terjadi gangguan saluran cerna sampai BAB-nya berdarah itu bisa aja. Kalau kondisi ekstrim alergi seperti itu makanan harus di-stop dulu bukan berarti seumur hidup tidak dikasih," jelas dr. Julia.
Baca Juga: Khawatir Karena Si Kecil Alergi? Ini Solusi Agar Nutrisinya Tetap Terpenuhi dari Manfaat Susu Sapi
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR