Bikin Merinding, Ramalan Anak Indigo Soal Bencana yang Dialami Indonesia di 2021 Ini Ternyata Betul Terjadi: Orang Minta Tolong!
Nakita.id - Punutupan tahun 2020 biasanya dijadikan ajang oleh para peramal untuk melakukan terawangan soal tahun yang akan datang.
Banyak ramalan yang dimaksudkan agar kita waspada dan lebih mawas diri menyambut tahun selanjutnya.
Apalagi, tahun 2020 jadi tahun yang begitu berat bagi banyak orang lantaran pandemi covid 19.
Namun, anak indigo ini mencoba menerawang apakah 2021 jadi tahun pengharapan baru untuk kita semua.
Nyatanya, ia justru mendengar teriakan minta tolong dan melihat peristiwa mengerikan.
Lebih seramnya lagi, terawangannya betul jadi kenyataan.
Ramalan Soal Tahun 2021
Sebagai seorang indigo, Roy Kiyoshi kembali menyampaikan penglihatannya di tahun 2021.
Sebelumnya, di awal tahun 2020 Roy Kiyoshi juga sempat membagikan terawangannya.
Banyak orang yang mempercayai ramalan Roy Kiyoshi, terlebih setelah ia meramalkan akan ada artis senior wanita yang meninggal dunia di tahun 2020.
Tak lama dari itu, artis peran Ria Irawan meninggal dunia pada Senin (6/1/2020).
Kendati prediksi-prediksi itu dapat dibilang hanya kebetulan semata, namun Roy kembali membagikan terawangannya.
Menurut Roy Kiyoshi, bencana alam masih akan menyelimuti tahun 2021.
Meski demikian, banyak sektor kehidupan disebutnya akan mengalami kemajuan.
Hal tersebut disampaikan Roy Kiyoshi melalui tayangan di kanal YouTube Robby Purba, Selasa (3/11/2020), dikutip dari Grid.ID.
Mulanya, Robby meminta Roy Kiyoshi berbagi penglihatannya di tahun 2021.
Pria yang sempat terseret kasus narkoba di tahun 2020 ini pun menyampaikan, bahwa 2021 akan menjadi tahun yang cukup seimbang.
"Boleh dong dek (Roy Kiyoshi) abang minta kisi-kisinya di 2021 itu dedek lihat apa nih? yang general dulu deh," tanya Robby Purba.
Menurut Roy, salah satu yang mengalami perkembangan pesat di tahun 2021 adalah bidang teknologi.
"Sebenarnya tahun 2021 itu tahun yang baik dan buruk juga," ujar Roy Kiyoshi.
"Maksudnya gini, mereka sebenarnya seimbang, hanya saja banyak peningkatan-peningkatan di segala bidang, teknologi dan segala macam itu naik banget," lanjutnya.
Sementara itu, bencana yang dilihatnya berkaitan dengan air.
Roy Kiyoshi dalam terawangannya menyaksikan lumpur kental dengan teriakan orang-orang meminta tolong.
"Namun yang jadi permasalahan disini, aku melihat air besar," ungkapnya.
Roy Kiyoshi mengaku belum bisa memastikan apakah bencana yang dilihatnya merupakan banjir bandang atau tsunami.
"Aku ngga tau ini merupakan suatu banjir besar atau tsunami segala macam. Cuma aku belum melihat begitu jelas," ulasnya.
"Namun yang aku lihat ini sebenarnya ada orang minta tolong gitu, suaranya seperti itu. Orang minta tolong," terang Roy.
"Ramai?" telisik Robby Purba.
"Iya. Ramai dan ada airnya tuh kentel juga, campuran lumpur seperti itu," jawab Roy.
Roy membeberkan, saat air tersebut surut, wilayah yang ditinggalkan akan dipenuhi dengan lumpur.
"Jadi ketika dia kering, meninggalkan bekas lumpur yang banyak," tandas Roy.
Bencana yang Dialami Indonesia
Nah, nyatanya salah satu ramalah Roy Kiyoshi ini entah kebetulan atau tidak, akhirnya betul jadi kenyataan.
Pasalnya, belum ada sebulan, sudah ada 4 kejadian menyedihkan yang menimpa Indonesia di tahun 2021.
Salah satunya adalah gempa dan betul serangan air cokelat bercampur lumpur yaitu banjir.
1. Tanah longsor
Dikutip dari Kompas.com, bencana tanah longsor terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Sabtu (9/1/2020).
Longsor terjadi 2 kali pada pukul 16.00 WIB dan 19..30 WIB.
Pemkab Sumedang telah menetapkan status tanggap darurat selama 21 hari.
Bencana longsor ini disebut di luar perkiraan pemerintah.
Hingga Kamis (14/1/2021 terdapat 24 korban yang ditemukan.
Baca Juga: Bukan Maksud Menakuti, Denny Darko Terawang Soal Jatuhnya Benda dari Langit hingga Singgung Soal Semburan Lumpur Besar yang Akan Terjadi di Waktu Ini, 'Menimbulkan Banyak Kesedihan'
Sementara 16 orang lainnya masih dalam pencarian.
Petugas BPBD Sumedang dan Komandan Koramil Cimanggung turut menjadi korban meninggal.
Pemkab sudah menyiapkan lahan baru untuk relokasi warga.
Sementara pembangunan rumah juga menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR.
Pemulihan lahan akan segera dilakukan.
Yakni penghijauan kawasan serta relokasi warga.
2. Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Pesawat komersial Sriwijaya Air SJ 182 tujuan Pontianak hilang kontak pada Sabtu, (9/1/2021).
Ppesawat tersebut terjadwal berangkat pada pukul 13.40 WIB dan dijadwalkan tiba pukul 15.15 WIB.
Terdapat 62 orang ada di pesawat tersebut.
Yaitu terdiri dari 50 penumpang ditambah 12 kru.
Baca Juga: Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air Sisakan Luka, Denny Darko Bongkar Fakta di Baliknya hingga Beri Imbaun Penting: 'Banyak Orang Lupa Faktor Itu'
Pesawat tersebut merupakan pesawat Boeing 737-524 dengan registrasi PK-CLCV.
Pesawat itu hilang kontak 11 nautical mile lepas pantai Jakarta saat menanjak dari ketinggian 11,000 feet menuju 13,000 feet pukul 07.40 UTC atau sekitar pukul 14.40.
Akhirnya kemudian dikonfirmasi jika Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Sampai 15 Januari 2021, 12 nama korban berhasil diidentifikasi.
Selain itu, black box pesawat juga ditemukan.
Hingga kini, teka-teki jatuhnya pesawat Sriwijaya Air masih terus digali.
3. Banjir
Wilayah Kalimantan Selatan mengalami banjir pada 14 Januari 2021.
Banjir disebabkan oleh curah hujan yang tak kunjung menurun.
Ribuan rumah pun teredam bahkan ada yang mencapai atap.
Ketinggian air mencapai 2 meter di tempat yang terparah.
Banjir juga memutus Jalan Nasional Trans-Kalimantan di dua lokasi berbeda.
Terdapat tujuh kabupaten dan kota di Kalsel yang dikepung banjir.
Baca Juga: Hasil Ramalannya Jadi Omongan Orang, Paranormal Kondang Mbak You Sebut Rasakan Hal Ini Usai Firasat Soal Tragedi Pilu Pesawat Sriwijaya Air Menelan Korban Jiwa
Ketujuh daerah tersebut adalah Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Banjarbaru, Banjarmasin, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, dan Tabalong.
Daerah yang terparah terjadi di Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut.
Dikutip dari Kompas, banjir disebabkan karena meluasnya lahan kelapa sawit.
Serta masifnya pertambangan di daerah tersebut.
Petugas SAR gabungan masih mengevakuasi para korban banjir.
4. Gempa bumi
Sejak Senin (11/1/2021) gempa bumi sudah terjadi di beberapa tempat.
Antara lain Lombok Utara, Sulawesi Tengah, dan yang terbaru di Majene, Sulawesi Barat.
Gempa bumi Majene terjadi pada 15 Januari 2020 dan bermagnitudo 6.2.
Pada 15 Januari pukul 14.00 WIB, tercatat 34 meninggal dunia dan 15.000 di sejumlah titik.
Banyak bangunan yang rusak dan proses evakuasi masih terus berjalan.
Ada 10 titik pengungsian di antaranya Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, Desa Limbua.
Gempa tersebut masih berpotensi gempa susulan dan memicu tsunami.
"Potensi tsunami itu terjadi kemungkinan kalau terjadi gempa susulan yang dikhawatirkan dapat juga memicu tsunami akibat longsor ke laut ataupun tsunami akibat gempa itu," jelas Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono seperti yang dikutip dari Kompas.
"Perlu menyiapkan tempat evakuasi sementara. Jadi berikutnya tidak hanya sebatas kewaspadaan terhadap kemungkinan gempa susulan.
Tetapi kemungkinan terjadinya yang perlu disampaikan, meskipun kita tetap harus tenang namun tetap waspada," ujarnya.
"Jangan menungu peringatan dini tsunami, sebab tsunami bisa terjadi dengan cepat dan singkat,".
Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul 2020 Bukan Akhir Bencana, Anak Indigo Saksikan Peristiwa Mengerikan Diiringi Sahut-sahutan Teriakan Minta Tolong Terjadi Tahun Depan
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR