“Jadi, bayi harus menghadap ke payudara ibu, perut ketemu perut, berada dalam satu garis lurus. Bahkan, kalau kita sedang menyusui, tangan bayi tidak boleh berada di antara ibu dengan bayi.
Tangan bayi tidak boleh tertekuk, harus nemplok ke ibunya. Jadi, biasanya kita taruh tangan bayi ke samping ibu. Hal ini penting supaya tidak ada jarak antara puting dengan payudara,” ucap dr. Dimple Nagrani, Sp. A, Dokter Spesialis Anak RSIA Bunda Jakarta.
Selain itu, hal yang tak kalah penting untuk diketahui adalah soal pelekatan.
Pelekatan yang dimaksud di sini adalah bayi tidak boleh hanya menghisap puting sang ibu, namun juga areolanya, yakni bagian hitam payudara.
Sebab, sumber ASI terdapat di bagian areola, bukan puting. Oleh karena itu, Moms harus memastikan mulut Si Kecil benar-benar terbuka lebar.
“Puting itu hanya seperti sedotan, tetapi bank ASI nya ada di bagian areola. Jadi, yang perlu diperhatikan adalah mulut bayi harus benar-benar mangap, seperti sedang mengucap huruf A besar atau seperti makan burger. Bukan seperti mengucapkan huruf U. Karena posisi tersebut akan membuat bayi hanya menghisap puting ibu,” jelas dr. Dimple saat dihubungi Nakita.id secara virtual, Kamis (14/1/2021).
“Jadi, kalau kita sedang menyusui bayi, kita bisa mengganggu bayi dengan puting supaya bayi membuka mulut lebar. Setelah membuka mulut lebar, baru Moms dekatkan ke payudara. Bukan kita yang mengikuti posisi bayi, tapi bayi yang kita dekatkan ke payudara,” pungkasnya.
Baca Juga: Apakah Ibu Hamil dan Menyusui Boleh Mendapatkan Vaksin Covid-19? Simak Penjelasannya
Source | : | babycenter.co.uk,Youtube.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR