Penelitian yang dipublikasikan di Science Daily ini menemukan bahwa penggunaan pil kontrasepsi jenis kombinasi tidak akan menyumbang lemak tambahan ke tubuh.
Seperti diketahui, pil kontrasepsi sendiri tersedia dalam dua jenis, yakni pil kombinasi (mengandung progestin dan estrogen) dan pil mini (hanya progestin).
Dalam penelitiannya, Lindh mengamati pola hidup 1.749 wanita yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi, kehamilan, berat badan, hingga kebiasaan merokok selama bertahun-tahun.
Hasilnya, wanita yang menggunakan pil kontrasepsi kombinasi dan melakukan kontrol teratur secara rutin, tidak mengalami kenaikan berat badan dibandingkan mereka yang tidak minum pil KB.
Sedangkan untuk pil mini, laman Healthline menemukan bahwa kenaikan berat badan pada awal penggunaan pil mini bisa saja terjadi meski kasus ini terbilang jarang.
Bila terjadi, penambahan berat badan tersebut tergolong ringan dan bukan disebabkan oleh adanya penambahan lemak, melainkan hanya efek samping sementara.
Artinya, dalam waktu 6-12 bulan ke depan, perempuan pengguna pil mini akan kembali pada bobot awal sebelum mengonsumsi pil ini. Tentunya harus disertai olahraga dan pengaturan pola makan yang tepat.
Baca Juga: Bukan Kelaparan Biasa, Coba Kenali Hidden Hunger yang Tanpa Sadar Banyak Dialami Orang Indonesia
Penelitian yang dilakukan di Oregon National Primate Research Center di Oregon Health & Science University juga menemukan bahwa alasan kenaikan berat badan akibat pil KB apa pun justru disebabkan oleh metabolisme tubuh yang menurun akibat faktor usia.
Pertambahan usia dan pemakaian pil KB tanpa melakukan kontrol teratur akan menyebabkan badan menjadi gemuk. Nah, hal inilah yang akhirnya menimbulkan anggapan bahwa pil KB dapat membuat gemuk, padahal penyebab utamanya adalah penurunan metabolisme tubuh.
Cegah gemuk dengan Pil KB yang mengandung Drospirenon
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |