Nakita.id – Anak kecil yang gemuk biasanya memang disukai banyak orang karena menggemaskan.
Anak dengan pipi tembem dan perut sedikit buncit membuat Moms tak tahan untuk menyubitnya.
Namun, jika si kecil sudah berlebihan berat badannya, hal itu justru akan menyulitkan ia dalam melakukan aktivitas.
BACA JUGA: Mudah, Begini Cara Meredakan Amandel Secara Alami Tanpa Ke Dokter
Seperti yang terjadi pada seorang anak laki-laki obesitas bernama Arya Permana (12).
Arya Permana, bocah asal Karawang, Jawa Barat ini memiliki berat badan sebesar 190 kilogram pada 2016 lalu saat usianya 10 tahun.
Ia sempat viral baik di media sosial bahkan hingga media mancanegara seperti Mirror dan Independent.
Arya diketahui tak dapat pergi ke sekolah atau bahkan sekadar bermain bersama teman-temannya.
Ia hanya bisa tergeletak di kasur dan menghabiskan waktu dengan smartphone-nya.
Hal ini disebabkan karena nafsu makannya yang tinggi hingga dalam sehari Arya bisa makan sebanyak lima kali.
Menu makannya meliputi nasi, ikan, daging sapi, sup sayuran, hingga tempe.
“Dia selalu lapar dan makannya banyak,”
“Ia sering merasa lelah dan mengeluh sesak nafas”
“Dia hanya makan dan tidur. Tidak ada rasa sakit selain melihat anak sendiri menderita,” ujar Rokayah Somantri, ibu Arya seperti dikutip dari Mirror.
BACA JUGA: Sudah Punya Anak, Gaya Pakaian Rachel Vennya dan Niko Tetap Gaul
Rokayah pun menambahkan bahwa tidak ada ibu yang ingin anaknya berhenti makan, tapi ia harus melakukannya.
Ibu Arya mengatakan bahwa mereka tak memiliki banyak uang untuk berobat ke dokter dan sudah lelah untuk melayani makan anaknya.
Setelah videonya viral pada 2016 lalu, banyak ahli yang ingin membantu.
Kini, setelah dua tahun berselang, Arya berhasil menurunkan 76 kilogram dari berat badannya semula.
Arya sekarang mampu bermain sepak bola, bulutangkis, berlari dan berjalan ke sekolah.
Sehari-hari, ia harus mengonsumsi banyak buah dan sayuran segar, nasi merah serta susu diet.
Para ahli pun telah melakukan operasi bariatric, yang dilaksanakan pada April lalu, dan mampu membantunya menurunkan berat sebanyak 19 kilogram dalam waktu tiga minggu.
Penurunan berat badan yang drastis ini berarti Arya tidak bisa lagi makan karbohidrat dan gula.
BACA JUGA: Kejam! Setelah Diaborsi, Pasangan ini Kubur Jasad Bayinya di Dekat Kos
Perubahan ini tentunya membuat sang ibu senang karena Arya dapat beraktivitas normal layaknya anak-anak pada umumnya.
“Saya sangat senang melihat kesehatan anak saya sekarang. Saya tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata,” ujar Rokayah.
Rokayah juga mengaku senang melihat Arya bermain dan pergi sekolah.
Pada dasarnya, Arya adalah seorang siswa yang cerdas dan selalu ranking di kelasnya.
Namun karena kondisi tubuhunya ini, ia terpaksa berhenti sekolah karena tidak bisa berjalan.
Rokayah berharap Arya akan segera kehilangan berat badannya yang masih berlebihan ini dan menjalani kehidupan normal yang sehat. (*)
Source | : | Mirror,tribunnews,independent |
Penulis | : | Fairiza Insani Zatika |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR