Nakita.id- Salah satu penyakit berbahaya dan mematikan di dunia adalah kanker.
Kanker sendiri dinobatkan menjadi pembunuh nomor satu karena sulit diobati.
Salah satu jenis kanker yang paling banyak diderita orang Indonesia adalah kanker serviks.
Kanker serviks dinilai sebagai kanker urutan kedua di Indonesia yang paling berbahaya.
Baca Juga: Tidak Banyak Orang Tahu, Ternyata Daun Kemangi Bisa Bikin Tubuh Alami Perubahan Seperti Ini
Berdasarkan data GLOBOCAN 2020, Human Papilloma Virus (HPV) merupakan virus yang menyebabkan kanker serviks terjadi.
Virus tersebut sudah merenggut 21.003 jiwa, dan terdapat 36.633 kasus baru terhadap perempuan.
Artinya, 50 perempuan di Indonesia meninggal setiap harinya, dan hal tersebut
menjadikan kanker serviks sebagai kanker urutan kedua di Indonesia.
Kebanyakan para penderita kanker serviks biasanya tidak menyadari gejala-gejala awal.
Pasalnya kanker serviks sendiri memang sangat sulit untuk dideteksi Moms.
“Sebagian besar pasien tidak mengetahui bahwa pada akhirnya mereka
mengidap kanker serviks. Sebab, kanker serviks adalah kanker yang sangat sulit dideteksi pada
stadium awal, karena memang tidak ada gejala yang terlihat dan keluhan apapun dari pasien," kata dr. R. Soeko Werdi Nindito Daroekoesoemo, MARS, selaku Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais, dalam acara Bulan Peduli Kanker Serviks dan Hari Kanker Sedunia 2021, yang diselenggarakan oleh Cancer Information & Support Center (CISC), Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) dan Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD), Sabtu, (30/01/2021).
Baca Juga: Jangan Lagi Lakukan, Merokok Dekat Anak-anak Bisa Timbulkan Bahaya Kesehatan yang Tak Main-main
Kanker serviks ini memang banyak diderita oleh orang-orang yang sedang berada di usia produktif.
“Kanker serviks paling banyak diderita oleh orang yang berada di usia produktif,
yakni 35-55 tahun. Padahal, kita tahu bahwa perjuangan melawan kanker bukanlah hal yang mudah," Aryanthi Baramuli Putri, Ketua Umum dan Pendiri Cancer Information and Support Center (CISC).
Upaya pencegahan kanker serviks sangat penting untuk dilakukan segera, sesuai dengan anjuran
WHO yang menyatakan bahwa tindakan pencegahan primer untuk mencegah terjadinya kanker serviks adalah dengan melakukan vaksinasi HPV yang membuat tubuh membentuk antibodi terhadap virus HPV.
Sehingga tubuh memiliki kekebalan terhadap virus HPV yang berisiko tinggi sebabkan kanker
serviks.
Oleh karena itu, vaksinasi HPV penting dilakukan sedini mungkin agar mengurangi risiko
terkena virus HPV.
Jika kita tidak bertindak, kematian akibat kanker serviks akan meningkat hampir
50% pada tahun 2030.
Anjuran deteksi dini dan vaksinasi HPV juga sejalan dengan World Health Organization(WHO) yang baru-baru ini mengumumkan strategi global untuk mempercepat penghentian kanker serviks.
Strategi tersebut mengikuti seruan untuk bertindak pada tahun 2018 untuk mengakhiri kanker yang dapat dicegah.
Pada tahun 2030, strategi tersebut bertujuan untuk menjangkau 90 persen cakupan vaksinasi HPV, cakupan skrining 70 persen dan akses ke perawatan terkait 90 persen di semua negara.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Rachel Anastasia Agustina |
KOMENTAR