Nakita.id - Beberapa waktu lalu masyarakat dibuat resah lantaran terdengarnya suara dentuman misterius.
Disebut misterius lantaran suaranya terdengar begitu besar namun tak diketahui apa penyebab pasti atau asal muasalnya.
Beberapa orang menyebut suaranya mirip bom atau ledakan yang sangat besar hingga menggetarkan kaca jendela.
Tak sedikit orang yang mengaitkan suara ini dengan hal mistis atau fenoma alam yang ganjil.
Pasalnya, seringkali dentuman ini terdengar di malam hari ketika suasana tengah hening.
Kejadian terdengarnya dentuman misterius ini tak hanya sekali atau dua kali terjadi.
Mulanya warga Jabodetabek dikejutkan oleh suara dentuman dahsyat di tengah langit malam.
Tak lama kemudian, beberapa daerah di pulau Jawa melaporkan terjadinya hal serupa.
Hingga yang terbaru, suara dentuman terdengar di Malang, Jawa Timur pada Selasa (2/2/2021) malam hingga Rabu (3/2/2021) dini hari.
Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun bergerak cepat untuk mencari tahu sumber suara tersebut.
Setelah beberapa kali dentuman misterius ini terjadi, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono akhirnya menjelaskan asal muasal dentuman ini.
Menurutnya, dentuman-dentuman tersebut merupakan fenomena alam yang bisa dijelaskan secara ilmuah.
Bahkan tidak ada kaitannya dengan hal mistis atau spiritual seperti yang banyak dipercaya masyarakat.
Lebih lanjut Daryono menjelaskan dentuman tersebut merupakan akibat dari adanya shockwave atau gelombang kejut dari fenomena alam yang belakangan terjadi di Tanah Air.
Seperti dentuman yang terdengar di Malang misalnya, menurut Daryono dentuman tersebut terjadi akibat adanya shockwave petir.
“Sekitar menjelang jam 12 malam atau 00.00 WIB dini hari (Rabu) itu terpantau banyak aktivitas petir di Malang dan sekitarnya. Selanjutnya juga ada petir di Bangil (Kabupaten Pasuruan) dan Mojokerto. Di Lawang sebelah utara (Kabupaten Malang) ada data petir sebelum pukul 02.00 WIB. Setelah itu di Kota Malang juga tercacat ada petir pukul 03.00 WIB," jelas Daryono seperti dikutip dari Kompas.com.
Beda halnya dengan dentuman yang terdengar di sekitar Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember yang disebabkan oleh aktivitas gunung merapi.
Sub Koordinator Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Nia Haerani menjelaskan saat ini aktivitas Gunung Raung sedang meningkat, sehingga mengeluarkan bunyi dentuman.
Dentuman ini terus terjadi dan semakin jelas terdengar di malam hari.
Fenomena alam lainnya yang menyebabkan dentuman yaitu terjadinya tanah longsor di beberapa tempat.
Ini seperti yang dialami warga Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat,oleh pada Sabtu (30/1/2021) malam.
Warga melaporkan dentuman tersebut disertai dengan getaran serta gemuruh dan terjadi selepas hujan.
Lagi-lagi Daryono menjelaskan peristiwa itu diduga terjadi karena adanya proses gerakan tanah yang cukup kuat, sehingga terekam di sensor gempa milik BMKG.
Selain fenomena alam, rupanya ada salah satu dentuman yang didengar warga ternyata merupakan shockwave meteorit yang jatuh ke bumi.
Pada Kamis (28/1/2021), Munjilah, warga Dusun 5 Astomulyo, Desa Mulyodadi, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah dikejutkan dengan dentuman disertai bunyi benda jatuh.
Ketika dicek di halaman rumahnya, dentuman itu ternyata bersumber dari sebuah bongkahan batu.
“Benar, itu adalah batu sisa meteorit yang masuk ke bumi. Ada sejumlah ciri yang sesuai dengan benda antariksa," beber peneliti dari lembaga Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL), Robiatul Muztaba, Jumat (29/1/2021).
“Diduga, suara dentuman terdengar saat meteorit pecah di langit atau dikenal sebagai fenomena fireball,” jelasnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | kompas |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR