Nakita.id - Pada dasarnya, bayi yang baru lahir dikaruniai antibodi alami yang disebut kekebalan pasif.
Mengutip dari data Dinas Kesehatan, antibodi anak didapatkan dari ibunya saat bayi masih di dalam kandungan.
Namun kekebalan tak akan bertahan lama, melainkan hanya beberapa minggu atau bulan saja.
Setelahnya, bayi bisa berpotensi sangat rentan terhadap berbagai jenis penyakit.
Terdapat beberapa jenis imunisasi yang masuk kategori dasar sehingga wajib untuk diberikan kepada anak-anak Indonesia, salah satunya imunisasi Polio dan juga BCG (Bacillus Calmette-Guerin).
Hal ini pun dijelaskan oleh Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M.TropPaed, Dokter Spesialis Anak Konsultan Penyakit Infeksi & Tropis Anak, RS Pondok Indah - Pondok Indah saat dihubungi Nakita.id dalam liputan khusus pada Kamis, (04/02/21).
Berikut penjelasannya mengenai jenis vaksinasi Polio dan BCG.
Vaksin Polio
Polio sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus.
Pada kasus yang parah, polio dapat menimbulkan keluhan sesak napas, kelumpuhan, hingga kematian.
Namun, diakui prof Hinky, vaksinasi polio sudah hampir tidak pernah ada di Indonesia maupun di dunia.
Baca Juga: Apakah Bisa Melakukan Imunisasi Anak dan Vaksinasi Sendiri di Rumah? Ini Penjelasan Dokter
Namun di beberapa negara masih melakukan dan mempunyai vaksinasi tersebut.
"Polio sebenarnya sudah hampir ga ada nih di Indonesia dan juga di dunia. Cuma di beberapa negara yang masih mempunyai (vaksin) polio," ujarnya.
"Jadi sebetulnya secara umum oragnisasi kesehatan dunia memberikan rekomendasi polio untuk diberikan pada usia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan," tambahnya.
Polio seharusnya diberikan secara suntikan, 3 kali mulai dari umur 2 bulan.
Vaksin BCG
Vaksinasi BCG ini diberikan untuk mencegah penyebaran penyakit tuberkulosis alias TB.
Tuberkulosis adalah penyakit serius yang menyerang paru-paru dan terkadang tulang, sendi, hingga ginjal. Pada kasus yang parah, TB juga bisa menyebabkan meningitis.
Namun kondisi ini bisa dicegah jika anak mendapat vaksin BCG sebelumnya.
"(Vaksin) BCG ini untuk pencegahan penyakit TBC. Indonesia itu nomor 2 di dunia jumlah penderita TBC-nya. Tentunya untuk itu kita harus cegah," jelas Prof Hinky.
Baca Juga: Sering Kali Jadi Bahan Pertimbangan Para Moms, Adakah Perbedaan Imunisasi di Puskesmas dan Posyandu?
Vaksin BCG ini hanya diberikan satu kali, yaitu saat bayi baru dilahirkan, hingga usia 1 bulan.
"Vaksin BCG diberikan pada usia yang paling baik di usia 1 bulan. Cukup satu kali tidak perlu diulang dan kekebalan yang diperoleh mudah-mudahan bisa bertahan lama, mungkin seumur hidup," ujarnya.
Untuk vaksin BCG sendiri jarang terjadi efek samping usai penyuntikan.
Menurut Prof Hinky, suntikan yang dilakukan dalam kulit tentu jarang terjadi reaksi setelahnya.
"BCG itu seharusnya disuntikan di dalam kulit, kalau di dalam kulit tentunya tidak ada reaksi yang terjadi," jelasnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR