Nakita.id - Memberikan imunisasi dan vaksinasi dasar anak sangat penting untuk tumbuh kembang Si Kecil.
Pemberian imunisasi idealnya diberikan sesuai jadwal yang sudah diberikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Imunisasi sendiri dilakukan untuk mencegah Si Kecil dari berbagai macam penyakit, salah satunya cacar air.
Cacar air atau chickenpox sendiri dikenal sebagai penyakit kulit yang timbul akibat infeksi virus.
Penyakit ini menyebabkan timbulnya lenting gatal berisi cairan pada seluruh tubuh dan wajah.
Infeksi virus ini juga bisa menyerang selaput lendir (membran mukosa), seperti di mulut.
Virus ini biasanya akan lebih banyak menyerang anak-anak.
Virus ini juga dapat kembali aktif untuk menginfeksi dan memicu penyakit lainnya seperti cacar api (cacar ular) atau yang sering disebut dengan herpes zoster.
Herpes zoster bisa mengakibatkan komplikasi cacar yang berat.
Salah satu cara mencegahnya adalah melakukan vaksin varisela.
"Vaksin virus hidup varisela-zoster yang dilemahkan mencegah penyakit cacar air (varisela) dan herpes-zoster, " jelasnya.
Vaksin varisela ini pun direkomendasikan untuk diberikan sebanyak 2 kali, yaitu mulai usia 12-18 bulan.
"Pada anak usia 1-12 tahun dengan jarak 6 minggu – 3 bulan. Pada anak ≥ 13 tahun vaksin dianjurkan untuk diberikan dua kali selang 4-6 minggu," ujarnya.
dr. Debbie juga menjelaskan bagaimana kita menangani jika ada keadaan terjadi kontak dengan kasus varisela.
"Untuk pencegahan vaksin dapat diberikan dalam waktu 72 jam setelah penularan (dengan persyaratan: kontak dipisah/tidak berhubungan)," jelasnya.
Efek yang biasanya terjadi usai melakukan vaksinasi varisela ini adalah demam (1%), atau bisa timbulnya ruam papula-vesikel ringan.
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR