Nakita.id - Obat turun peranakan pasti menjadi hal yang dicari saat Moms mulai merasakan gejalanya.
Tapi apakah itu turun peranakan?
Turun peranakan atau peranakan turun yang memiliki bahasa medis prolaps uteri merupakan kondisi di mana otot dasar panggul dan ligamen meregang.
Karena otot dasar panggul dan ligamennya meregang, sehingga rahim tidak mampu disangga lagi dan akhirnya posisinya menjadi turun.
Baca Juga: Obat Turun Peranakan Tanpa Operasi, Ini yang Bisa Dilakukan dan Tanpa Rasa Sakit
Bahasa awamnya, turun peranakan terjadi ketika rahim tergelincir ke dalam dan bahkan bisa jadi rahim menonjol dan keluar dari vagina.
Tak hanya dialami oleh perempuan lanjut usia, ternyata turun peranakan bisa dialami oleh perempuan di berbagai usia lho, Moms.
Lalu apa saja gejala turun peranakan?
Menurut salah satu Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Uroginekologi RS Pondok Indah yang bernama dr Astrid Yunita SpOG(K), propalpse ini biasanya memiliki berbagai gejala yang menyebabkan beberapa keluhan.
Biasanya, obat turun peranakan ini hanya bisa ditempuh dengan operasi.
Oleh sebab itu banyak yang khawatir untuk periksa ketika merasa gejala di bawah ini.
Mengutip dari Kompas.com, beberapa gejala turun peranakan yang pertama, turun peranakan bisa menimbulkan gejala seperti keluar darah yang berasal dari erosi benjolan di vagina.
Keputihan juga bisa jadi gejala turun peranakan.
Selain itu, merasakjan rasa tertarik pada vagina atau bahkan merasa ada yang menggantung juga jadi gejala turun peranakan.
Baca Juga: Inilah Ciri-ciri Turun Peranakan yang Harus Diwaspadai dan Waktu Tepat Untuk Segera Hubungi Dokter
Beberapa penderita turun peranakan juga mengalami gejala sulit buang air besar dan harus mengejan setiap ingin BAB.
Pada aktivitas seksual, penderita turun peranakan biasanya selalu merasa nyeri saat berhubungan.
Penderita juga biasanya mengalami infeksi saluran kemih dan merasakan pegal di daerah punggung, dan masih banyak lagi.
Meski biasanya kondisi turun peranakan ini dialami oleh perempuan yang sudah menopouse, tetapi beberapa kasus menyebutkan bila turun peranakan bisa dialami perempuan di usia berapa saja yang tentu dipengaruhi beberapa faktor risiko.
Berikut ini obat turun peranakan bagi Moms yang menderita hal tersebut.
1. Tindakan bedah
Memang hal yang paling umum dilakukan pad apasien turun peranakan yakni pilihan operasi atau bedah.
Biasanya, rahim akan diangkat dan dilanjutkan dengan tindakan lain.
"Pada tindakan pengangkatan rahim, dapat dilanjutkan dengan penggantungan puncak vagina, jika masih ingin mempertahankan fungsi seksual," tutur Astrid.
Setelah itu dilakukan beberapa tindakan di antaranya mengencangkan otot vagina dengan prolapse anterior atau menutup introitus vagina bagi yang sudah ingin mempertahankan fungsi vagina untuk berhubungan seksual.
Baca Juga: Catat Cara Mencegah Posisi Peranakan Turun, Perempuan Wajib Tahu
2. Tindakan non-bedah
Obat turun peranakan yang kedua yakni tanpa melalui prosedur bedah.
Biasanya ada beberapa tindakan di antaranya penggunaan pesarium, rehabilitasi otot dasar panggul, dan symptom-directed therapy.
Menurut Astrid, symptom-directed therapy ini sangat direkomendasikan pada penderita turun peranakan yang tidak terlalu berat.
"Symptom-directed therapy dengan observasi prolapse dapat direkomendasikan pada pasien dengan prolaps derajat rendah," jelas Astrid.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR