Nakita.id - Tak hanya remaja yang punya masalah jerawat. Orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan, acap kali punya masalah yang sama.
Dr. Indro Poerwanto, Sp.KK. dari Klinik Spesialis Karima Medika, Jakarta, membagi ilmunya untuk mengenali faktor pencetus jerawat dan bagaimana penanganannya.
"Pada dasarnya jerawat adalah keadaan dimana ada sumbatan pada pori-pori kulit sehingga muncul abses atau kantong nanah yang meradang dan terinfeksi."
Faktor Pencetus
SECARA umum ada 2 faktor pencetus jerawat:
1. Dari luar
Antara lain cuaca panas, kosmetik, rokok, alkhol, makaann tinggi lemak, dan krbohidrat.
2. Dari dalam
Antara lain hormonal, stres fisik maupun mental, genetik/bakat.
BACA JUGA: Proses Kuret Ternyata Dilakukan Seperti Ini, Tidak Banyak yang Tahu
Proses terjadinya jerawat
Kedua faktor tersebut dapat merangsang kelenjar minyak/kelenjar sebasea yang terdapat pada lapisan kulit jangat/dermis, dan kemudian menghasilkan minyak/sebum secara berlebihan.
Sebenarnya sebum dalam keadaan normal berfungsi sebagai pelembap kulit.
Jumlah dan kekentalan sebum yang berlebihan mengakibatkan sumbatan pada pori-pori kulit.
Sumbatan tersebut selanjutnya memunculkan benjolan berisi padatan yang disebut komedo.
Proses radang kemudian membuat komedo berkembang menjadi jerawat.
Jerawat sendiri dapat dibedakan menjadi:
* Papul, benjolan berwarna merah tanpa nanah.
* Pustul, benjolan merah berisi nanah.
* Nodus dan kista, benjolan yang lebih dikenal sebagai bisul jerawat.
Tindakan pencegahan
Secara medis dikenal adanya gradasi jerawat, yaitu tingkatan berat ringannya jerawat.
BACA JUGA: Demi Pendidikan, Anak Penderita Kanker Ini Rela Ujian di Rumah Sakit
Masing-masing ahli punya istilah tersendiri. Ada ahli yang membagi berat ringan jerawat dengan istilah komedonal, papulopustular, dan konglobata/nodus dan kista.
Pakar lain membedakannya menjadi jerawat ringan, sedang, berat.
Penanganan jerawat mencakup pencegahan (preventif) dan usaha menghilangkan jerawat yang sudah ada (kuratif).
Disarankan untuk menjalani keduanya sekaligus karena banyak faktor yang terlibat. Adapun tindakan pencegahan yang disarankan:
* Diet rendah lemak dan karbohidrat
Karenanya tidak semua ahli akan menyarankan langkah tersebut sebagai upaya pencegahan.
* Perawatan. Pembersihan kulit dan kotoran dan jasad renik
Ini baiknya dilakukan setiap hari.
Terutama setelah beraktivitas seharian, karena debu dan polusi menyebabkan muka dan tubuh jadi sedemikian kotor.
BACA JUGA: Meskipun Gemas Jangan Mencubit Pipi Bayi, Ini Dampaknya Bagi Bayi
Selain membersihkan tubuh dengan cara mandi, gunakan pembersih khusus muka yang sesuai dengan jenis kulit.
* Hidup teratur, cukup istirahat, hindari stres
Dengan pola hidup teratur, cukup istirahat maka stres dapat terhindarkan sehingga jerawat pun menjauh.
* Bijak gunakan komsetik
Menggunakan kosmetika seperlunya tidak terbatas dalam jumlah, melainkan juga lama pemakaian.
Misalnya jika ibu melakukan aktivitas di rumah saja, sebaiknya tidak perlu menggunakan kosmetika.
Ini akan memberi kesempatan pada wajah untuk "bernapas".
BACA JUGA: Unggah Foto Anak-anak Vicky Prasetyo, Angel Lelga Banjir Pujian
* Hindari hal-hal yang memacu produksi sebum
Sebum atau produksi minyak yang berlebihan adalah pemicu timbulnya jerawat.
Untuk itu hindari hal-hal yang memacu produksi sebum, di antaranya rokok, lingkungan yang panas, dan sebagainya.
Penanganan
Jerawat sudah telanjur muncul, ada beberapa langkah penanganan yang bisa dilakukan.
Langkah tersebut sering diistilahkan sebagai langkah kuratif.
Penanganan paling efektif dilakukan oleh ahli, dalam hal ini dokter kulit.
Biasanya "menangani" sendiri jerawat yang muncul tidak akan berhasil. Berikut beberapa langkah penanganan jerawat:
1. Dengan zat pengelupas
Melepaskan komedo dengan zat-zat pengelupas, semisal, belerang/sulfur, asam salisilat, dan resorsinol.
BACA JUGA: Proses Kuret Ternyata Dilakukan Seperti Ini, Tidak Banyak yang Tahu
2. Antibiotik
Untuk menekan radang biasanya dokter akan memberikan antibiotik yang bisa diminum maupun dioles.
3. Suntik
Penanganan jerawat yang berbentuk nodus dan kista seringkali menggunakan kortikosteroid, baik dengan cara diminum, dioles, maupun disuntikkan sesuai dengan petunjuk dokter.
Selama ini kortikosteroid cukup efektif untuk menekan radang dan hasilnya memuaskan.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR