Akibatnya, bukan hanya kontraksi yang muncul, namun flek-flek hingga keguguran pun bisa terjadi.
“Apalagi kalau sudah kontraksi kemudian tidak dijaga aktivitasnya, kontraksi bisa semakin kuat dan muncul flek-flek. Kontraksi dan terbuka mulut rahim, bisa-bisa terjadi keguguran nantinya,” sambungnya.
Meski begitu, tenang saja, Moms. Bagian tubuh lain masih boleh kok untuk dipijat.
“Tapi, kalau bagian-bagian tubuh lain, punggung, tangan, kaki, sebenarnya sih it's okay,” ucap dr. Gorga I. V. W. Udjung, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, RSU Bunda Jakarta.
Yang terpenting adalah, pijatan yang dilakukan tidak terlalu sakit hingga menyebabkan nyeri.
“Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu nyeri atau pijatannya terlalu sakit. Misalnya, dipijat sampai kesakitan banget, jangan juga. Yang penting biar ototnya lebih rileks aja, santai,” ujar dr. Gorga dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id.
Akan tetapi, apabila kehamilan masih muda, dr. Gorga menganjurkan untuk lebih berhati-hati bahkan sebaiknya tidak melakukan pijatan, khususnya area perut.
“Walaupun masih awal-awal kehamilan, sebaiknya kita juga jangan lakukan pijatan. Pokoknya daerah perut, sebaiknya jangan lakukan pijatan atau massage,” pungkasnya.
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR